My Blog
Rabu, 14 April 2021
Proses Perencanaan dan Pengiriman Layanan
Spesifikasi Layanan dan Model Bisnis dan Spesifikasi Persyaratan Sistem Manajemen Layanan
Konsep dan Kerangka Kerja Manajemen Layanan
Kerangka Kerja Manajemen Layanan Sistem Informasi terbagi menjadi beberapa diatanya sebagai berikut :
Information Technology Infrastructure Library (ITIL)
ITIL atau Information Technology Infrastructure Library adalah suatu rangkaian dengan konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan (TI). Nama ITIL dan IT Infrastructure Library merupakan merek dagang terdaftar dari Office of Government Commerce (OGC) Britania Raya.
Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT)
COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) merupakan audit sistem informasi dan dasar pengendalian yang dibuat oleh Information Systems Audit and Control Association (ISACA) dan IT Governance Institute (ITGI) pada tahun 1992.
Application Services Library (ASL)
Aplikasi Layanan Perpustakaan (ASL) adalah kerangka kerja domain publik dari praktik terbaik yang digunakan untuk standarisasi proses dalam Aplikasi Manajemen, disiplin memproduksi dan memelihara sistem informasi dan aplikasi. Istilah “perpustakaan” digunakan karena ASL disajikan sebagai satu set buku yang menggambarkan praktek-praktek terbaik dari industri TI. Hal ini dijelaskan dalam beberapa buku dan artikel (banyak dari mereka hanya tersedia dalam bahasa Belanda) dan di situs resmi ASL BiSL Foundation.
Business Information Services Library (BISL)
BiSL adalah standar domain publik sejak tahun 2005, diatur oleh Lembaga ASL BiSL (sebelumnya Lembaga ASL). Kerangka kerja ini menggambarkan standar untuk proses dalam manajemen informasi bisnis di strategi, manajemen dan operasi tingkat. [1] BiSL berkaitan erat dengan ITIL dan ASL kerangka, namun perbedaan utama antara kerangka kerja ini adalah bahwa ITIL dan ASL fokus pada pasokan sisi informasi (tujuan organisasi TI), sedangkan BiSL berfokus pada sisi permintaan (yang timbul dari organisasi pengguna akhir)
Microsoft Operations Framework (MOF)
Microsoft Operations Framework (MOF) 4.0 adalah serangkaian panduan yang bertujuan membantu teknologi informasi (TI) profesional menetapkan dan menerapkan layanan yang handal dan hemat biaya.
eSourcing Capability Model for Service Providers (Escm-sp) dan eSourcing Capability Model for Client Organizations (eSCM-CL) dari ITSqc for Sourcing Management
eSourcing Capability Model for Service Providers (eSCM-SP) adalah suatu kerangka kerja yang dikembangkan oleh ITSqc di Carnegie Mellon University. eSCM-SP adalah “praktek terbaik” model kemampuan dengan tiga tujuan :
Untuk memberikan penyedia layanan bimbingan yang akan membantu mereka meningkatkan kemampuan mereka di seluruh sourcing siklus hidup
Untuk menyediakan klien dengan cara yang obyektif mengevaluasi kemampuan penyedia layanan
Untuk menawarkan penyedia layanan standar untuk digunakan saat membedakan diri dari pesaing.
Metode yang digunakan Manajemen Layanan Sistem Informasi
Total Quality Management (TQM)
TQM adalah strategi manajemen yang ditunjukan untuk menanamkan kesadaran kualitas pada semua proses dalam organisasi.
Six Sigma
Six Sigma merupakan sebuah alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management (TQM), sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami system produksi perusahaan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu pembuatan produk, dan menghilangkan biaya.
Bisiness Process Management (BPM)
BPM merupakan metode penyelarasan secara efisien suatu organisasi dengan keinginan dan kebutuhan organisasi tersebut. BPM merupakan suatu pendekatan manajemen holistic untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis seiring upaya untuk mencapai inovasi, flesibilitas dan integrase dengan teknologi.
Capability Maturity Model Integration (CMMI)
CMMI adalah suatu pendekatan perbaikan proses yang memberikan unsur-unsur penting proses efektif bagi organisasi. Praktek-praktek terbaik CMMI yang dipublikasikan dalam dokumen-dokumen yang disebut dengan model, yang masing-masing ditunjukan untuk berbagai bidang yang berbeda.
Rabu, 08 Juli 2020
Tenses
TENSES
TENSES adalah sebuah bentuk kata kerja (verb) bahasa inggris yang dipengaruhi oleh waktu dan sifat kejadian.Terdapat berbagai macam tenses dalam bahasa inggris yang digunakan untuk berbagai keterangan waktu. Namun, pada dasarnya, terdapat 12 bentuk dengan 3 kategori tenses yaitu past tense, present tense dan future tense. Di Indonesia dikenal bentuk 16 tenses dengan 4 kategori tenses yaitu :
PRESENT TENSE
SIMPLE PRESENT TENSE
Materi pertama belajar grammar tenses bahasa inggris yaitu The Simple Present Tense. The Simple Present Tense adalah tenses yang paling banyak digunakan. Arti simple yaitu sederhana, sedangkan present adalah sekarang. Jadi bisa dikatakan bahwa Simple Present adalah tenses (pola kalimat) yang digunakan untuk menceritakan waktu sekarang dalam bentuk sederhana. Nama lain daripada Present adalah BENTUK 1. Jadi kapanpun Anda melihat kata present dalam tenses apapun, bisa dipastikan bahwa dia menggunakan bentuk 1 – bentuk apa? ya bentuk verb, karena semua predicate itu wajib verb bukan, coba lihat posting awal grammar basic ini. Coba liat contoh-contoh kalimat dengan Simple Present dibawah ini
TOBE
Ø I am a teacher
Ø You are a teacher
Ø We are teachers
Ø They are teachers
Ø He is a teacher
Ø She is a teacher
Ø It is my cat
Kalau Anda mengamati, maka kalimat diatas semuanya mengggunakan PREDICATE-1 atau predikat dalam bentuk 1, lihat saja tobe nya tidak lepas dari AM – IS – ARE. Contoh diatas adalah The simple present tense dalam bentuk nominal, karena semua kalimatnya menggunakan tobe-1.
Apakah ada bentuk lainnya? Ada, yaitu The Simple Present Tense dalam bentuk VERBAL. Yaitu yang tidak memiliki tobe tapi memiliki verb. Nanti akan di terangkan. Untuk saat ini cukup kita simpulkan bahwa ada 2 (dua) jenis Simple Present yaitu:
1. Nominal Simple Present
2. Verbal Simple Present
Untuk mengubah kalimat NOMINAL SIMPLE PRESENT kedalam bentuk negative (menyangkal) ataupun interrogative (bertanya) sangatlah mudah, amati
(+) You are a teacher
(-) You are NOT a teacher
(?) Are you a teacher
PRESENT CONTINUOUS TENSE
Present Continuous tense dalam tenses bahasa inggris digunakan untuk tindakan yang sedang berlangsung sekarang, Present Continuous tense disebut juga dengan Present Progressive Tense.
Penggunaan :
1. kejadian sekarang atau kegiatan sementara
contoh : Mr. Teguh si writing a new book
Mr. Teguh sedang menulis buku baru
2. Rencana di masa depan yang sudah pasti waktunya (pribadi)
I am going to Surabaya at 07.30 tomorrow
Saya akan pergi ke Surabaya jam 7.30 besok
3. kejadian terkait atas sesuatu atau seseorang disekitar waktu sekarang atau sedang berbicara
contoh : it is raining day
hari ini sedang hujan
Rumus Present Continuous Tense :
Positif (+):
subject + to be (am, is, are) + Verb – ing + object
Negatif (-) :
subject + to be + not + verb – ing + object
Tanya (?) :
to be + subject + verb – ing + object
Contoh Present Continuous Tense :
I am watching TV now (+)
Mr. Khanafi is not going to Jakarta (-)
Is Mrs. Annisa cooking in the kitchen ? (?)
Present Continuous tense membutuhkan :
- kata kerja “to be”
Tunggal.
I am (orang pertama)
You are (orang kedua)
He / she / it is (orang ketiga)
Jamak
We are (orang pertama)
You are (orang kedua)
They are (orang ketiga)
- bentuk kata kerja “-ing”
Contoh :
Go + ing = going
- Keterangan waktu (adverb of time) yang sering digunakan dalam Present Continuous tense :
“NOW, RIGHT NOW, TOMORROW,etc”
PRESENT PERFECT TENSE
bentuk Present Perfect tense dalam tenses bahasa inggris digunakan untuk suatu tindakan sederhana yang masih berlangsung atau yang baru sajar berhenti, tetapi memiliki pengaruh hingga masa kini. Menempatkan penekanan pada hasil.
Penggunaan :
1. tindakan yang terjadi pada waktu yang tidak pasti sebelum saat ini
2. tindakan di masa lalu dan memiliki pengaruh di masa sekarang
3. tindakan yang dimulai di masa lalu dan masih berlanjut di masa sekarang
Rumus :
Positif (+)
Subject + has / have + been + object
Subject + has / have + verb III + object
Negatif (-)
Subject + has / have + not + been + object
Subject +has / have + not + verb III + object
Tanya (?)
Have / has + Subject + verb III + object
Have / has + subject + been + object
Contoh :
I have been at home for a month (+)
Mr. Handoko has not eaten the sate already (-)
Has Mr. Imam been here since 06.00 ? (?)
Untuk membentuk kalimat Present Perfect (simple) tense kita perlu mengetahui tentang :
1. kata kerja (verb) “have” ( kata kerja bantu / auxiiliary verb)
- Bentuk tunggal.
I have
You have
He / she / it has
- Bentuk jamak.
We have
You have
They have
2. past participle (been / verb III)
Contoh :
Talk = talked (regular), Go = gone (irregular)
PRESENT PERFECT CONTINUOUS
Present Perfect Continuous mengungkapkan tindakan yang telah dimulai di masa lalu dan sekarang masih berlanjut. Tenses bahasa inggris ini juga digunakan untuk menceritakan kejadian yang dimulai dimasa lalu dan baru saja selesai.
Penggunaan
1. tindakan yang telah dimulai dimasa lalu dan masih berlanjut sekarang
2. tindakan yang baru saja berhenti
Rumus :
Positif (+)
Subject + has / have + been + verb-ing
Negatif (-)
Subject + has / have + not + been + verb-ing
Tanya (?)
Has/have + subject + been + verb-ing ?
Contoh :
I have been watching TV for two hours (+)
He has been playing football since elementary school (+)
Marina has not been learning english for two years (-)
Have you been reading a book for an hour ? (?)
Keterangan waktu (adverb of time) yang digunakan, “for” dan “since” merupakan keterangan waktu yang sangat umum digunakan dalam Presen.
PAST TENSE
Simple past Tense digunakan untuk mengungkapkan kejadian yang telah terjadi pada waktu tertentu di masa lalu. Secara umum, Ada dua fakta penting yang perlu diingat dalam tenses bahasa inggris ini:
- kata kerja tak beraturan (Irregular Verbs)
- kalimat negatif dan pertanyaan tidak seperti kalimat positif tetapi mempertahankan bentuk dasar kata kerja
Penggunaan
1. Peristiwa di masa lalu yang telah selesai (misalnya : I went to school)
2. Situasi di masa lalu (they lived a normal life until they won a lottery)
3. Serangkaian tindakan di masa lalu
Rumus
Positif (+)
- Subject + to be (was/were) + complement
- Subject + verb 2 + object
Negatif (-)
- Subject + to be (was/were) + not + complement
- Subject + did not + verb 1 + object
Tanya (?)
- Did + subject + verb 1 + object ?
Contoh Simple Past tense:
He was a businessman in 1999 (+)
- dia adalah seorang pebisnis pada tahun 1999
I sell these motorcycles in Surabaya(+)
- saya menjual sepeda motor ini di Surabaya
She did not visit me yesterday (-)
- dia tidak mengunjungiku kemarin
My parents were not home this afternoon(-)
- orang tua ku tidak ada di rumah siang ini
Did you play football yesterday ? (?)
- Apakah kamu bermain sepakbola kemarin ?
Keterangan waktu (adverb of time) yang umum digunakan dalam simple past tense :
Yesterday (kemarin, the other day (lain hari), just now (sekarang), the day before yesterday (sehari sebelum kemarin), etc
PAST CONTINUOUS TENSE
Past Continuous Tense mengungkapkan tindakan di masa lalu yang sedang berlangsung. tindakan kadang dapat juga disela oleh sesuatu. bentuk tenses bahasa inggris ini disebut juga Past Progressive Tense.
Penggunaan :
1. Tindakan yang sedang berlangsung
2. kegiatan sela yang sedang berlangsung
[Past Continuous] + When + [Past Simple]
3. kegiatan yang sedang berlangsung pada waktu yang sama di masa lalu
4. Pertanyaan bersyarat / sopan
Misalnya : I was wondering if you could carry my bag.
Rumus
Positif (+)
Subject + to be (was/were) + verb-ing + object
Negatif (-)
Subject + was/were + not + verb-ing + object
Tanya (?)
was/were + subject + verb-ing + object ?
Contoh Past Continuous tense :
He was sleeping when I came (+)
- Dia sedang tidur ketika saya datang
He was not sleeping when I came (-)
- Dia tidak sedang tidur ketika saya datang
Was he sleeping when I came (?)
- apakah dia sedang tidur ketika saya datang ?
PAST PERFECT TENSE
Kita menggunakan Past Pefect (simple) tense untuk menunjukkan suatu tindakan di masa lalu berkaitan dengan tindakan lain sebelumnya di masa lalu.
Penggunaan :
1. menceritakan sebuah tindakan yang sudah selesai sebelum tindakan lain di masa lalu
2. kalimat pengandaian (Conditional Sentence) Type III
If + subject + Past perfect + would have + verb III
If we had known the answer, we would have told you
Seandainya kami telah tahu jawabannya, kami akan telah mengatakan padamu (kenyataanya kami sudah tidak tahu jawabannya)
3. kalimat tak langsung (reported speech)
Ann: I have searched all the rooms.
George: Ann said she had searched all the rooms.
George : Ann mengatakan bahwa dia sudah mencari semua kamar
untuk pembahasan selengkapnya tentang reported speech dalam berbagai tenses disini
Rumus Past Perfect Tense :
Positif (+)
Subject + had + verb III + (past participle) + object
Negatif (-)
Subject + had + not + verb III + object
Tanya (?)
Had + subject + verb III + object ?
Contoh Past Perfect tense :
They had been here before 1945 (+)
- mereka telah berada disini sebelum tahun 1945
They had not been here before 1945 (-)
- mereka belum berada disini sebelum tahun 1945
Had they been here before 1945 ? (?)
- apakah mereka telah berada disini sebelum 1945 ?
Keterangan waktu (Adverb of time) yang umum digunakan dalam past Perfect tense ini :
after, before, already, as soon as, just, yet, until, till, by the time that.
past Perfect tense juga digunakan untuk ungkapan seperti : “I wish”, “as if/though” and “if only”.
I wish I hadn’t gone there.
-aku berharap aku tidak pernah pergi kesana
Jono looked as if he had done something terrible.
-Jono tampak seolah-olah ia telah melakukan sesuatu yang mengerikan
PAST PERFECT CONTINUOUS TENSE
Past Perfect Continuous Tense digunakan untuk mengungkapkan suatu tindakan yang dimulai di masa lalu dan berlangsung sampai tindakan lain yang di masa lalu.
Penggunaan :
1. Durasi tindakan masa lalu sampai titik waktu tertentu di masa lalu juga
2. kalimat pengandaian (Conditional Sentence) Type III
If it hadn’t been raining, we would have played football
3. kalimat tak langsung (reported speech)
Ann: I was crying
George: Ann said she had been crying
George : Ann mengatakan bahwa dia telah menangis
Rumus
Positif (+)
Subject + had + been + verb-ing + object
Negatif (-)
Subject + had + not + been + verb-ing + object
Tanya (?)
Had + subject + been + object ?
Contoh Past Perfect Continuous tense :
He had been living in Jakarta about ten years (+)
- Dia telah tinggal di Jakarta sekitar 10 tahun
He had not been living in Jakarta about ten years (-)
- dia belum tinggal di Jakarta sekitar 10 tahun
Had He been living in Jakarta about ten years ? (?)
- apakah dia telah tinggal di Jakarta selamat 10 tahun ?
Perbedaan antara Present Perfect Continuous and Past Perfect Continuous adalah :
Present Perfect Continuous mengungkapkan tindakan yang terus berlanjut sampai sekarang sedangkan Past Perfect Continuous tidak
FUTURE TENSES
SIMPLE FUTURE
Simple Future adalah yang paling umum, digunakan dalam banyak situasi seperti ketika membuat janji, prediksi atau rencana. Future Tense disebut juga dengan Present Future Tense Simple Future Tense dibagi menjadi dua bentuk yaitu “Will/shall” dan “going to” tetapi memiliki perbedaan penggunaan.
Will sering disingkat
will = ‘ill
Will not = won’t
Rumus
Positif (+)
Subject + will/shall + verb I + object
Subject + am/is/are + going to + verb I + object
Negatif (-)
Subject + will/shall + verb I + object
Subject + am/is/are + not + going to + verb I + object
Tanya (?)
Will/shall + subject + verb I + object
Am/is/are + subject + going to + verb I + object
Contoh Simple Future tense :
We will go to school soon (+)
- kita akan pergi ke sekolah segera
We will not go to school soon (-)
- kita tidak akan pergi ke sekolah segera
Will we go to school soon ? (?)
- apakah kita akan pergi ke sekolah segera
FUTURE CONTINUOUS TENSE
Future Continuous tense umumnya digunakan untuk menandakan bahwa kita akan berada ditengah-tengah suatu kejadian dalam waktu tertentu di masa depan. Future Continuous juga memiliki 2 bentuk yaitu “will” dan “going to” memiliki makna yang sama dan bisa saling menggantikan saat digunakan.
Penggunaan
1. tindakan di masa depan yang sedang berlangsung
2. dugaan antara masa kini dan masa depan
Joni won’t be sleeping now
Joni tidak akan tidur sekarang (saya pikir Joni tidak tidur sekarang)
3. untuk mengajukan pertanyaan dengan sopan tentang niat seseorang
will you be coming home ?
akankah kamu datang ke rumah ?(saya berharap kamu datang ke rumah)
Rumus
Positif (+)
Subject + will/shall + be + verb-ing + object
Negatif (-)
Subject + will/shall + not + verb-ing + object
Tanya (?)
Will/shall + subject + be + verb-ing + object
Contoh Future Continuous tense :
I will be watching a movie tonight (+)
- saya akan sedang menonton film nanti malam
I will not be watching a movie tonight (-)
- saya tidak akan sedang menonton film nanti malam
Will you be watching a movie tonight ? (?)
- Apakah kamu akan sedang menonton film nanti malam ?
FUTURE PERFECT TENSES
Kita menggunakan Future Perfect tenses bahasa inggris ini untuk menyatakan kejadian yang akan selesai dimasa depan yang sudah dimulai dimasa lalu.
Rumus
Positif (+)
Subject + shall/will + have + been + complement
Subject + shall/will + have + verb III + object
Negatif (-)
Subject + shall/will + not + been + complement
Subject + shall/will + not + have + verb III + object
Tanya (?)
Shall/will + subject + been + complement
Shall/will + subject + have + verb III + object ?
Contoh Future perfect tense :
I will have been in this hospital until tomorrow morning (+)
- saya akan telah berada di rumah sakit ini sampai besok pagi
I will not have been in this hospital until tomorrow morning (-)
- saya tidak akan telah berada di rumah sakit ini sampai besok pagi
Will you have been in this hospital until tomorrow morning ? (?)
- apakah kamu akan telah berada disini sampai besok pagi ?
FUTURE PERFECT CONTINUOUS TENSES
Future Perfect Continuous tenses bahasa inggris ini untuk menceritakan kejadian yang akan berlangsung pada waktu tertentu di masa depan.
Rumus
Positif (+)
Subject + shall/will + have + been + verb-ing + object
Negatif (-)
Subject + shall/will + not + have + been + verb-ing + object
Tanya (?)
Shall/will + subject + have + been + verb-ing + object ?
Contoh Future Perfect Continuous tense :
My grandmother will have been visiting us tomorrow morning (+)
- nenek saya akan telah sedang mengunjungi kami besok pagi
My grandmother will not have been visiting us tomorrow morning (-)
- nenek saya tidak akan telah sedang mengunjungi kami besok pagi
Will your grandmother have been visiting you tomorrow morning? (?)
- apakah nenek kamu akan telah sedang mengunjungi kamu besok pagi ?
PAST FUTURE TENSE
Simple Past Future Tense ini digunakan untuk mengungkapkan kejadian yang akan terjadi pada masa lalu (bukan masa sekarang, kebalikan dari simple future tense).
Rumus
Positif (+)
Subject + should/would + be + object
Subject + should/would + verb I + object
Negatif (-)
Subject + should/would + not + be + object
Subject + should/would + not + verb + object
Tanya (?)
Should/would + subject + be + object ?
Should/would + subject + verb I + object ?
Contoh simple past future tense :
He should be in Banten next month (+)
- dia akan telah berada di Banten bulan depan
He should not be in Banten next month (-)
- dia tidak akan telah berada di Banten bulan depan
Should he be in Banten next month ? (?)
- apakah dia akan telah berada di Banten bulan depan ?
Kamis, 23 Januari 2020
Berbagai Sistem Yang Diaplikasikan di Universitas Gunadarma
Didalam Universitas Gunadarma ada beberapa sistem yang membutuhkan data data agar sistem tersebut berjalan sesuai skema yang dibuat, terdiri dari sistem :
1. PSA https://psa.gunadarma.ac.id/ Sistem Pengisiann KRS, kegiatan ini biasanya dilakukan setiap pergantian semester untuk mendapatkan Kartu Rencana Studi maka data yang diperlukan adalah
File FRS yang sudah didownload di baak.gunadarma.ac.id
Blanko pembayaran yang diambil di semester tersebut
NPM Mahasiswa
Tanggal lahir Mahasiswa
Foto 3x4
Fakultas Mahasiswa yang diambil
Judul PI / Skripsi
Nama dosen pembimbing
File .pdf PI/Skripsi yang sudah diberikan tanda tangan
Melakukan registrasi dari link di atas dengan mengisikan NPM
melakukan penguplod PENULISAN
3. LABSI (Laboratorium Sistem Informasi) ONLINE http://virtual.pslabsi.org/
Formulir yang sudah di download di website Labsi
NPM Mahasiswa
Nama Mahasiswa
Mata kuliah yang di ujikan
Tanggal ujian online
4. LEPKOM https://vm.lepkom.gunadarma.ac.id/
NPM Mahasiswa
Nama Mahasiswa
Kelas Mahasiswa
Jurusan Mahasiswa
5. WORKSHOP https://lepkom.gunadarma.ac.id/index.php?stateid=biaya
NPM Mahasiswa
Nama Mahasiswa
Kelas Mahasiswa
Workshop yang di inginkan
Tanggal Workshop
Blanko pembayaran
Senin, 25 November 2019
Mengenal Peran Seorang Sistem Analis
Bayangkan jika disuatu hal atau apapun itu kalian mendapatkan masalah, jika dibiarkan begitu saja maka akan berakibat fatal, tetapi jika diselesaikan sesuai dengan tahapan solusi yang ada maka masalah tersebut akan terselesaikan dengan mudah. Jadi, sistem analis ini memiliki suatu individu kunci dalam proses pengembangan sistem. Sistem analis mempelajari masalah dan kebutuhan dari organisasi ataupun perusahaan bagaimana data, informasi, manusia, komunikasi, dan teknologi informasi dapat meningkatkan pencapaian bisnis. Didalam suatu proses analisa dan perancangan sistem informasi inilah yang dilakukan oleh sistem analisis, merekalah yang bertanggung jawab atas itu semua. Jadi, Analis sistem memegang peranan yang sangat penting dalam proses pengembangan sistem.
Seorang analis sistem harus memiliki setidaknya empat keahlian: analisis, teknis, manajerial, dan interpersonal (berkomunikasi dengan orang lain).
Analisa memiliki arti untuk memahami organisasi, keahlian dalam memecahkan masalah, serta pemahaman sistem.
teknis memiliki arti memahami potensi dan limitasi dari suatu teknologi.
manajerial memiliki arti kemampuan untuk mengatur proyek, sumber daya resiko dan perubahan.
interpersonal memiliki arti berkomunikasi dengan orang lain.
Kemampuan analisis memungkinkan seorang analis sistem untuk memahami perilaku organisasi beserta fungsi-fungsinya, pemahaman tersebut akan membantu dalam mengidentifikasi kemungkinan terbaik serta menganalisis penyelesaian permasalahan. Keahlian teknis akan membantu seorang analis sistem untuk memahami potensi dan keterbatasan dari teknologi informasi.
Sistem analis itu sendiri memiliki beberapa fungsi didalamnya. Maka dari itu fungsinya itu mengidentifikasikan masalah-masalah dari pemakai / user. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan user, sehingga dapat mencapai bisnis yang telah dirundingkan dalam organisasi ataupun perusahaan. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan permintaan user.
Adapun beberapa tugas sistem analis antara lain:
Berinteraksi dengan pelanggan untuk memahami kebutuhan sistem yang akan di gunakan.
Berinteraksi dengan desainer untuk mengemukakan antarmuka yang diinginkan atas suatu perangkat lunak.
Berinteraksi ataupun memandu programer dalam proses pengembangan sistem agar tetap berada pada jalurnya.
Melakukan pengujian sistem baik dengan data sampel atau data sesungguhnya untuk membantu para penguji.
Mengimplementasikan sistem baru/sistem usulan yang akan digunakan perusahaan.
Menyiapkan dokumentasi berkualitas.
Tanggung Jawab
Didalam suatu profesi , pasti ada yang namanya tanggung jawab, dan tentunya tanggung jawab harus dijalankan . Tanggung jawab dari seorang sistem analis meliputi :
Pengambilan data yang efektif dari sumber bisnis.
Aliran data menuju ke komputer.
Pemrosesan dan penyimpanan data dengan komputer.
Aliran dari informasi yang berguna kembali ke proses bisnis dan penggunanya.
JOB DESCRIPTION ANALIS SISTEM
1. Mempersiapkan flow chart dan diagram yang menggambarkan kemampuan dan proses dari sistem yang digunakan.
2. Riset, perencanaan, instalasi, konfigurasi, troubleshoot, pemeliharaan, dan upgrade sistem pengoperasian.
3. Riset, perencanaan, instalasi, konfigurasi, troubleshoot, pemeliharaan, dan upgrade perangkat keras, perangkat lunak, serta sistem pengoperasiannya. Melakukan analisis dan evaluasi terhadap prosedur bisnis yang ada maupun yang sedang diajukan atau terhadap kendala yang ada untuk memenuhi keperluan data processing.
4. Mengumpulkan informasi untuk penganalisaan dan evaluasi sistem yang sudah ada maupun untuk rancangan suatu sistem.
5. Melakukan riset dan rekomendasi untuk pembelian, penggunaan, dan pembangunan hardware dan software.
6. Memperbaiki berbagai masalah seputar hardware, software, dan konektivitas, termasuk di dalamnya akses pengguna dan konfigurasi komponen.
7. Memilih prosedur yang tepat dan mencari support ketika terjadi kesalahan, dan panduan yang ada tidak mencukupi, atau timbul permasalahan besar yang tidak terduga.
8. Mencatat dan memelihara laporan tentang perlengkapan perangkat keras dan lunak, lisensi situs dan/ atau server, serta akses dan security pengguna.
9. Instal, konfigurasi, dan upgrade seluruh peralatan komputer, termasuk network card, printer, modem, mouse dan sebagainya.
10. Mampu bekerja sebagai bagian dari team, misalnya dalam hal jaringan, guna menjamin konektivitas dan keserasian proses di antara sistem yang ada.
11. Mencatat dan menyimpan dokumentasi atas sistem.
12. Melakukan riset yang bersifat teknis atas system upgrade untuk menentukan feasibility, biaya dan waktu, serta kesesuaian dengan sistem yang ada.
13. Menjaga confidentiality atas informasi yang diproses dan disimpan dalam jaringan.
14. Mendokumentasikan kekurangan serta solusi terhadap sistem yang ada sebagai catatan untuk masa yang akan datang.
15. Melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan yang ditugaskan.
Minggu, 03 November 2019
Kasus Audit SIstem Informasi
Audit Sistem Informasi (Informatin System Audit) atau EDP Audit (Electronic Data Processing Audit) atau computer audit adalah proses pengumpulan data dan pengevaluasian bukti-bukti untuk menentukan apakah suatu sistem aplikasi komputerisasi telah menetapkan dan menerapkan sistem pengendalian internal yang memadai, semua aktiva dilindungi dengan baik atau disalahgunakan serta terjaminnya integritas data, keandalan serta efektifitas dan efesiensi penyelenggaraan sistem informasi berbasis komputer (Ron Weber 1999:10).
Jenis-jenis Audit Sistem Informasi
A. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)
Adalah audit yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan (apakah sesuai dengan standar akuntansi keuangan serta tidak menyalahi uji materialitas). Apabila sistem akuntansi organisasi yang diaudit merupakan sistem akuntansi berbasis komputer, maka dilakukan audit terhadap sistem informasi akuntansi apakah proses/mekanisme sistem dan program komputer telah sesuai, pengendalian umum sistem memadai dan data telah substantif.
B. Audit Operasional (Operational Audit)
Audit terhadap aplikasi komputer terbagi menjadi tiga jenis, antara lain:
- Post implementation Audit (Audit setelah implementasi)
Auditor memeriksa apakah sistem-sistem aplikasi komputer yang telah diimplementasikan pada suatu organisasi/perusahaan telah sesuai dengan kebutuhan penggunanya (efektif) dan telah dijalankan dengan sumber daya optimal (efisien). Auditor mengevaluasi apakah sistem aplikasi tertentu dapat terus dilanjutkan karena sudah berjalan baik dan sesuai dengan kebutuhan usernya atau perlu dimodifikasi dan bahkan perlu dihentikan.
- Concurrent audit (audit secara bersama)
Auditor menjadi anggota dalam tim pengembangan sistem (system development team). Mereka membantu tim untuk meningkatkan kualitas pengembangan sistem yang dibangun oleh para sistem analis, designer dan programmer dan akan diimplementasikan. Dalam hal ini auditor mewakili pimpinan proyek dan manajemen sebagai quality assurance.
- Concurrent Audits (audit secara bersama-sama)
Auditor mengevaluasi kinerja unit fngsional atau fungsi sistem informasi (pusat/instalasi komputer) apakah telah dikelola dengan baik, apakah kontrol dalam pengembangan sistem secara keseluruhan sudah dilakukan dengan baik, apakah sistem komputer telah dikelola dan dioperasikan dengan baik.
Dalam mengaudit sistem komputerisasi yang ada, audit ini dilakukan dengan mengevaluasi pengendalian umum dari sistem-sistem komputerisasi yang sudah diimplementasikan pada perusahaan tersebut secara keseluruhan. Saat melakuan pengujian-pengujian digunakan bukti untuk menarik kesimpulan dan memberikan rekomendasi kepada manajemen tentang hal-hal yang berhubungan dengan efektifitas, efisiensi, dan ekonomisnya sistem.
Tujuan Audit Sistem Informasi
Tujuan audit sistem informasi menurut Ron Weber (1999:11-13) secara garis besar terbagi menjadi lima tahap, yaitu:
A. Pengamanan Aset
Aset informasi suatu perusahaan seperti perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), sumber daya manusia, file data harus dijaga oleh suatu sistem pengendalian intern yang baik agar tidak terjadi penyalahgunaan aset perusahaan. Dengan demikian sistem pengamanan aset merupakan suatu hal yang sangat penting yang harus dipenuhi oleh perusahaan.
B. Menjaga integritas data
Integritas data (data integrity) adalah salah satu konsep dasar sistem inforamasi. Data memeiliki atribut-atribut tertentu seperti: kelengkapan, keberanaran, dan keakuratan. Jika integritas data tidak terpalihara, maka suatu perusahaan tidak akan lagi memilki hasil atau laporan yang beanr bahkan perusahaan dapat menderita kerugian
C. Efektifitas Sistem
Efektifitas sistem informasi perusahaan melikiki peranan pentigndalam proses pemgambilan keputusan. Suatu sistem informasi dapat dikatakan efektif bila sistem informasi tersebut telah sesuai dengan kebutuhan user
D. Efisiensi Sistem
Efisiensi menjadi hal yang sangat penting ketika suatu komputer tidak lagi memilki kapasitas yang memadai atau harus mengevaluasi apakah efisiensi sistem masih memadai atau harus menambah sumber daya, karena suatu sistem dapat dikatakan efisien jika sistem informasi dapat memenuhi kebutuhan user dengan sumber daya informasi yang minimal.
E. Ekonomis
Ekonomis mencerminkan kalkulasi untuk rugi ekonomi (cost/benefit) yang lebih bersifat kuantifikasi nilai moneter (uang). Efisiensi berarti sumber daya minimum untuk mencapai hasil maksimal. Sedangkan ekonomis lebih bersifat pertimbangan ekonomi.
CONTOH KASUS AUDIT SISTEM INFORMASI
Studi Kasus: Pencurian Dana dengan Kartu ATM Palsu
Jakarta (ANTARA News) – Sekitar 400 juta yen (Rp.44 miliar) deposito di enam bank di Jepang telah ditarik oleh kartu-kartu ATM palsu setelah informasi pribadi nasabah dibocorkan oleh sebuah perusahaan sejak Desember 2006, demikian harian Yomiuri Shimbun dalam edisi onlinenya, Rabu.
Bank-bank yang kini sedang disidik polisi adalah Bank Chugoku yang berbasis di Okayama, North Pasific Bank, Bank Chiba Kogyo, Bank Yachiyo, Bank Oita, dan Bank Kiyo. Polisi menduga para tersangka kriminal itu menggunakan teknik pemalsuan baru untuk membuat kartu ATM tiruan yang dipakai dalam tindak kriminal itu. Pihak Kepolisian Metropolitan Tokyo meyakini kasus pemalsuan ATM ini sebagai ulah komplotan pemalsu ATM yang besar sehingga pihaknya berencana membentuk gugus tugas penyelidikan bersama dengan satuan polisi lainnya.
Berdasarkan sumber kepolisian dan bank-bank yang dibobol, sekitar 141 juta yen tabungan para nasabah telah ditarik dari 186 nomor rekening di North Pasific Bank antara 17–23 Oktober 2007. Para nasabah bank-bank itu sempat mengeluhkan adanya penarikan-penarikan dana dari rekening mereka tanpa sepengetahuan mereka. Kejadian serupa ditemukan di bank Chugoku dan Bank Chiba. Dalam semua perkara itu, dana tunai telah ditarik dari gerai-gerai ATM di Tokyo dan Daerah Administratif Khusus Osaka, yang letaknya jauh dari tempat para pemilik rekening yang dibobol. Polisi yakin peristiwa serupa menimpa bank-bank lainnya.
Uniknya, tidak satu pun dari para pemilik rekening itu kehilangan kartu ATM-nya. Dalam kasus Bank Oita misalnya, salah satu kartu ATM telah digunakan untuk menarik dana meskipun pemilik rekening tidak memiliki kartu ATM. Para pemilik rekening juga diketahui tinggal di tempat yang berbeda-beda dan tidak menggunakan kartu-kartu ATM yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa teknik “skimming” atau “pembacaan sepintas” tidak digunakan untuk mengakses informasi dalam ATM.
Sampai berita ini diturunkan, polisi masih menyelidiki teknik dan metode yang pelaku gunakan dalam melakukan serangkaian pembobolan ATM tersebut. Namun, polisi telah berhasil menemukan satu benang merah, yaitu dimana sebagian besar pemilik rekening yang dibobol itu adalah anggota satu program yang dijalankan olah sebuah perusahaan penjual produk makanan kesehatan yang berbasis di Tokyo.
Analisa Kasus:
Dari rangkuman berita diatas, dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara lain :
· Pembobolan dana rekening tersebut kemungkinan besar dilakukan oleh orang dalam perusahaan atau orang dalam perbankan dan dilakukan lebih dari satu orang.
· Karena tidak semua pemilik rekening memiliki hubungan dengan perusahaan tersebut, ada kemungkinan pembocoran informasi itu tidak dilakukan oleh satu perusahaan saja, mengingat jumlah dana yang dibobol sangat besar.
· Modusnya mungkin penipuan berkedok program yang menawarkan keanggotaan. Korban, yang tergoda mendaftar menjadi anggota, secara tidak sadar mungkin telah mencantumkan informasi-informasi yang seharusnya bersifat rahasia.
· Pelaku kemungkinan memanfaatkan kelemahan sistem keamanan kartu ATM yang hanya dilindungi oleh PIN.
· Pelaku juga kemungkinan besar menguasai pengetahuan tentang sistem jaringan perbankan. Hal ini ditunjukkan dengan penggunaan teknik yang masih belum diketahui dan hampir bisa dapat dipastikan belum pernah digunakan sebelumnya.
· Dari rangkuman berita diatas, disebutkan bahwa para pemilik yang uangnya hilang telah melakukan keluhan sebelumnya terhadap pihak bank. Hal ini dapat diartikan bahwa lamanya bank dalam merespon keluhan-keluhan tersebut juga dapat menjadi salah satu sebab mengapa kasus ini menjadi begitu besar.
Dari segi sistem keamanan kartu ATM itu sendiri, terdapat 2 kelemahan, yaitu:
1. Kelemahan pada mekanisme pengamanan fisik kartu ATM.
Kartu ATM yang banyak digunakan selama ini adalah model kartu ATM berbasis pita magnet. Kelemahan utama kartu jenis ini terdapat pada pita magnetnya. Kartu jenis ini sangat mudah terbaca pada perangkat pembaca pita magnet (skimmer).
2. Kelemahan pada mekanisme pengamanan data di dalam sistem.
Sistem pengamanan pada kartu ATM yang banyak digunakan saat ini adalah dengan penggunaan PIN (Personal Identification Number) dan telah dilengkapi dengan prosedur yang membatasi kesalahan dalam memasukkan PIN sebanyak 3 kali yang dimaksudkan untuk menghindari brute force. Meskipun dapat dikatakan cukup aman dari brute force, mekanisme pengaman ini akan tidak berfungsi jika pelaku telah mengetahui PIN korbannya.
Saran:
· Melakukan perbaikan atau perubahan sistem keamanan untuk kartu ATM. Dengan penggunaan kartu ATM berbasis chip misalnya, yang dirasa lebih aman dari skimming. Atau dengan penggunaan sistem keamanan lainnya yang tidak bersifat PIN, seperti pengamanan dengan sidik jari, scan retina, atau dengan penerapan tanda tangan digital misalnya.
· Karena pembobolan ini sebagiannya juga disebabkan oleh kelengahan pemilik rekening, ada baiknya jika setiap bank yang mengeluarkan kartu ATM memberikan edukasi kepada para nasabahnya tentang tata cara penggunaan kartu ATM dan bagaimana cara untuk menjaga keamanannya.
Daftar Pustaka
http://www.kajianpustaka.com/2014/02/audit-sistem-informasi.html
http://iwanasmadi.blogspot.co.id/
https://id.wikipedia.org/wiki/Audit_teknologi_informasi