Rabu, 14 April 2021

Proses Perencanaan dan Pengiriman Layanan



Sejatinya, suatu produk sampai ke tangan end-user (konsumen) ini melalui proses yang panjang dan kompleks. Dalam rangkaian ini ada proses perolehan bahan baku, produksi, inventori, hingga distribusi produk ke konsumen akhir. Nah, bagi perusahaan, bagaimana agar proses itu berjalan secara terukur, efisien dan efektif, sehingga menghasilkan produk yang murah dan berkualitas. Di sini perusahaan perlu mengadopsi solusi Supply Chain Management (SCM) atau pengelolaan rantai pasokan.

Apa itu SCM? SCM merupakan usaha yang luas dan kompleks yang bergantung pada setiap mitra – dari pemasok hingga produsen dan seterusnya – supaya dapat berjalan dengan baik. Tujuan dari manajemen rantai pasokan sendiri adalah untuk memaksimalkan nilai pelanggan dan mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar. Untuk mencapainya, dibutuhkan berbagai upaya, baik strategi bisnis dan perangkat lunak khusus.

Secara konsep, SCM adalah serangkaian kegiatan yang meliputi koordinasi, penjadwalan, dan pengendalian terhadap pengadaan, produksi, persediaan dan pengiriman produk ataupun layanan jasa kepada pelanggan yang mencakup administrasi harian, operasi, logistik dan pengolahan informasi mulai dari konsumen hingga pemasok. Secara sederhana, SCM merupakan mekanisme yang menghubungkan dan mencakup koordinasi dengan semua pihak yang terkait — pemasok, perantara,penyedia layanan hingga konsumen — dalam memproses bahan baku menjadi sebuah produk. Pada dasarnya manajemen rantai pasokan bertugas untuk mengintegrasikan pengelolaan pemasokan dan permintaan dalam seluruh perusahaan.

Setidaknya, ada dua strategi yang bisa dilakukan untuk membangun SCM yang baik. Pertama, membangun hubungan dengan pemasok. Hal ini sangat penting untuk mewujudkan kesuksesan rantai pasokan. Perusahaan yang baik akan membatasi jumlah pemasok, yaitu hanya pemasok yang memiliki keunggulan yang bisa diajak bekerja sama. 

Strategi kedua, meningkatkan respons pelanggan agar tetap kompetitif, kemudian fokus pada rantai pasokan agar meningkatkan layanan pelanggan. Untuk bisa meningkatkan layanan pelanggan, salah satunya dengan meningkatkan frekuensi pengiriman produk yang lebih cepat sehingga pelanggan akan puas dengan ketepatan waktu tersebut.

SCM ini melibatkan begitu banyak proses, mulai dari persiapan produksi hingga pemenuhan kebutuhan konsumen. Berikut ini beberapa proses yang terlibat dalam SCM:

Customer (Konsumen). Pada sebagian perusahaan, konsumen merupakan mata rantai pertama yang memberi order. Konsumen memutuskan untuk membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan dengan menghubungi departemen sales perusahaan tersebut. Informasi penting yang terdapat dalam pesanan tersebut, di antaranya: tanggal pengiriman produk dan jumlah yang diinginkan untuk produk yang dipesan.

Planning (Perencanaan). Setelah konsumen membuat pesanan yang diinginkan, Departemen Perencanaan akan mempersiapkan perencanaan produksi untuk memproduksi produk yang dibutuhkan oleh customer. Pada tahap ini, Departemen Perencanaan juga menyadari akan adanya kebutuhan terhadap bahan baku dan bahan – bahan pendukungnya.

Ada beberapa kegiatan yang dilibatkan dalam tahap perencanaan. Mulai dari prakiraan permintaan konsumen (demand forecasting), perencanaan pembelian, dan perencanaan produksi, hingga persiapan tenaga kerja dan transportasi.

Prakiraan permintaan konsumen dilakukan agar penjual dapat mengetahui jenis dan jumlah produk yang harus dipersiapkan selama kurun waktu tertentu. Ini penting dilakukan untuk memastikan bahwa produk yang akan diproduksi dan dijual telah sesuai dengan permintaan konsumen.

Dalam melakukan prakiraan, penjual harus melihat laporan penjualan dan inventaris, serta memerhatikan tren pasar. Untuk melakukan prediksi permintaan secara otomatis, penjual sebaiknya mempertimbangkan untuk menggunakan sistem manajemen inventaris. Sistem ini menyediakan laporan inventaris yang akurat dan alat forecasting yang memungkinkan penggunanya untuk mendapatkan hasil prediksi hanya dalam hitungan detik.

Purchasing & Procurement (Pembelian dan Pengadaan). Setelah mengetahui jenis dan jumlah barang yang harus dibeli melalui demand forecasting, kini saatnya untuk memperoleh barang tersebut. Procurement adalah perolehan barang dengan harga terbaik, dalam jumlah yang tepat, dan pada waktu yang tepat.

Proses pengadaan biasanya melibatkan beberapa tahap, yakni pengajuan pembelian, penilaian pengajuan, persetujuan pembelian, dan pemesanan ke pemasok. Admin bertanggung jawab untuk memeriksa dan mencatat apa saja yang harus dibeli dan kemudian mengajukannya kepada manajer pembelian.

Pengadaan akan menjadi lebih mudah dan sederhana dengan bantuan sistem manajemen pembelian. Dengan perangkat lunak ini, departemen pembelian dapat membuat permintaan penawaran, purchase order, persetujuan pembelian, dan kontrak payung secara instan. Bahkan, procurement software yang baik menyediakan supplier portal untuk mempercepat proses pemesanan ke pemasok.

Production (Produksi). Bagian produksi akan menggunakan bahan mentah dan bahan pendukung yang dipasok oleh supplier untuk melakukan proses produksi hingga menghasilkan barang jadi yang dibutuhkan oleh konsumen. Barang yang telah diproduksi ini kemudian dimasukan ke gudang dan siap untuk dikirim ke konsumen sesuai dengan jadwal yang di tentukan.

Proses produksi merupakan proses di mana seluruh bahan baku akan diolah menjadi produk jadi. Proses ini biasanya tidak hanya melibatkan tenaga kerja manusia tetapi juga mesin. Pemberhentian dalam proses produksi dapat menyebabkan penundaan pengiriman pesanan dan tentunya menyebabkan ketidakpuasan pelanggan. Oleh karena itu, downtime harus dihilangkan dengan memastikan produktivitas tenaga kerja, mesin dan peralatan.

Inventory (Pengelolaan Gudang). Bahan mentah dan bahan pendukung yang telah diterima oleh pabrik akan diperiksa kualitas dan ketepatan jumlahnya, kemudian disimpan di dalam Gudang untuk kebutuhan produksi. Pengelolaan gudang terdiri dari proses memasukkan (inbound) dan mengeluarkan (outbound) barang, pengambilan dan pengepakan, cross-docking, dan stock opname.

Setiap barang yang masuk dan keluar harus selalu dicatat. Stock opname juga harus dilakukan secara berkala agar tidak ada perbedaan antara jumlah fisik barang yang sebenarnya dan jumlah barang yang tercatat dalam pembukuan. Seluruh aktivitas di gudang yang memakan waktu ini dapat diotomatiskan dengan bantuan warehouse management software.

Transportation (Pengiriman Pesanan). Departemen Pengiriman atau Shipping akan mengatur waktu keberangkatan barang jadi (finished products ) yang ada di Gudang dengan jadwal yang diinginkan oleh konsumen. Setelah barang pesanan diambil dari gudang dan dikemas, maka langkah selanjutnya adalah mengirimnya ke pelanggan. Kurir dan transportasi harus dipersiapkan terlebih dahulu agar barang dapat segera dikirim.

Untuk memastikan agar pesanan sampai ke tangan pelanggan secara tepat waktu, penjual sebaiknya memiliki alat untuk melacak kurirnya. Dengan aplikasi inventori, perusahaan dapat melacak keberadaan kurir melalui smartphone. Sistem ini juga memungkinkan kurir untuk mengonfirmasi ketika pesanan sudah diantar ke pelanggan.

Pengembalian Pesanan. Pengembalian pesanan biasanya terjadi ketika konsumen mengajukan pengembalian karena kerusakan, kekeliruan, atau keterlambatan. Proses ini melibatkan beberapa aktivitas seperti pemeriksaan kondisi produk, otorisasi pengembalian, penggantian produk, dan  penjadwalan pengiriman, pengembalian uang. (*dari berbagai sumber)



Advanced Supply Chain Planning atau perencanaan rantai pasokan adalah suatu proses berwawasan ke depan dengan mengkoordinasikan aset-aset suatu perusahaan yang bertujuan untuk mengoptimalkan pengiriman barang, layanan, serta informasi dari pemasok ke pelanggan. Selain itu, mekanisme ini dilakukan oleh suatu perusaahan guna menyeimbangkan penawaran dan permintaan. Pada dasarnya, mekanisme ini melibatkan pemasok, pabrik atau manufaktur, penyedia logistik, dan tentu saja pelanggan dengan bekerjasama dengan penyedia software yang dapat menunjang mekanisme tersebut. Tujuannya adalah untuk membangun sebuah rantai pemasok yang dilakukan demi mengoptimalkan nilai bagi para pelanggan. Berikut adalah proses yang ada pada advanced supply chain planning:

Pelanggan ( Customer )
Customer atau pelanggan bagi sebuah perusahaan adalah mata rantai pertama karena mereka adalah orang yang melakukan order di perusahaan tersebut. Mereka menghubungi departemen penjualan pada sebuh perusahaan ketika mereka memutuskan untuk membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. 

Para customer akan menyampaikan beberapa hal penting yang berkaitan dengan order yang mereka buat di perusahaan tersebut. Beberapa informasi penting yang disampaikan oleh para pelanggan kepada pada saat melakukan pemesanan diantaranya adalah tanggal pengiriman produk dan juga jumlah produk yang ingin dipesan. 

Perencanaan ( Planning )
Planning atau perencanaan adalah sebuah proses penting dalam advanced supply chain planning pada sebuah perusahaan. Setelah customer membuat order/pesanan pada sebuah perusahaan, departemen perencanaan di perusahaan tersebut akan mempersiapkan perencanaan produksi agar segera memproduksi produk yang dibutuhkan oleh para customer. Departemen perencanaan juga akan mulai melakukan perencanaan terhadap ketersediaan bahan baku dan bahan-bahan pendukungnya demi menunjang proses produksi nantinya. 

Pembelian ( Purchasing )
Setelah departemen perencanaan melakukan perencanaan produksi yang matang yang meliputi perencanaan kebutuhan bahan mentah dan bahan-bahan pendukungnya , mereka akan melanjutkannya kepada purchasing department atau departemen pembelian. Departemen pembelian akan melakukan pemasukan bahan mentah dan bahan pendukung produksi lainnya yang nantinya akan digunakan. Selain itu, mereka juga akan menetapkan tanggal penerimaan dan jumlah bahan produksi yang dibutuhkan.

Departemen pembelian harus secara rinci mendata semua bahan mentah dan juga bahan-bahan lain yang akan mendukung proses produksi. Mereka harus menentukan secara tepat jumlah atau kuantitas barang produksi yang akan dipakai nantinya.

Persediaan ( Inventory )
Inventory adalah suatu proses yang berkaitan dengan aktivitas logistik pada sebuah perusahaan. Tujuan dari proses ini sendiri adalah untuk menunjang serta melancarkan proses produksi di perusahaan tersebut. Besar kecilnya inventory pada tiap-tiap perusahaan tentu saja akan sangat beragam. Hal ini tergantung pada model bisnis yang dijalankan oleh masing-masing perusahaan. 
Pada proses inventory ini, pabrik akan menerima bahan mentah dan bahan pendukung produksi lainnya yang sebelumnya telah dipersiapkan oleh departemen pembelian. Selanjutnya, pihak departemen penjualan akan memeriksa kualitas serta kuantitas bahan-bahan produksi. Mereka juga akan melakukan penyimpanan bahan-bahan produksi tersebut di dalam gudang.

Produksi ( Production )
Proses selanjutnya berlangsung pada proses produksi barang yang telah dipesan oleh para pelanggan. Untuk itu, bagian produksi akan menggunakan bahan-bahan mentah dan juga bahan-bahan pendukung produksi lainnya yang telah dipasok oleh pihak supplier. Mereka akan melakukan proses produksi hingga dapat menghasilkan barang jadi sesuai permintaan customer.

Barang jadi yang telah dibuat oleh bagian produksi kemudian akan dimasukan ke gudang penyimpanan barang jadi. Selanjutnya pihak pabrik akan mengirim barang-barang jadi yang telah diproduksi tadi kepada para customer sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. 

Karena pihak pabrik harus mengirimkan barang-barang pesanan customer sesuai jadwal yang telah ditentukan, maka bagian produksi harus dapat bekerja sesuai dengan target dan tenggat waktu yang telah ditentukan. 

Transportasi ( Transportation )
Proses yang ada dalam advanced supply chain planning pada sebuah perusahaan yang lainnya adalah proses transportasi. Setelah barang-barang pesanan customer selesai diproduksi, departemen pengiriman atau shipping akan mengatur waktu keberangkatan barang jadi yang sebelumnya telah disimpan di gudang. Mereka harus dapat mengatur waktu pemberangkatan barang sesuai dengan jadwal yang diinginkan oleh para customer.

Itulah proses yang dilibatkan dalam advanced supply chain planning yang berlangsung di sebuah perusahaan. Untuk menunjang mekanisme tersebut, perusahaan harus bekerjasama dengan perusahaan penyedia software yang terpercaya agar tujuan rantai pasokan tercapai secara lebih maksimal.

Sumber :
1. https://nagitec.com/memahami-proses-supply-chain-management/
2. https://www.soltius.co.id/id/blog/proses-advanced-supply-chain-planning-pada-sebuah-perusahaan
3. https://www.wikiwand.com/id/Proses_perencanaan
4. https://www.wikiwand.com/id/Perencanaan_sumber_daya_perusahaan

Spesifikasi Layanan dan Model Bisnis dan Spesifikasi Persyaratan Sistem Manajemen Layanan

Definisi

Untuk dapat mengetahui apakah Manajemen Layanan, kita harus mengetahui definisi dari Layanan itu sendiri. Seberapa pentingkah mengetahui apa itu layanan, dan bagaimana cara Manajemen Layanan dapat membantu Penyedia Jasa Layanan menyampaikan dan mengelola layanan tersebut.

Servis (Layanan)

Servis (melayani – pelayanan – layanan) adalah cara untuk menyampaikan nilai yang berarti kepada pelanggan yaitu memfasilitasi mereka dengan suatu hasil produk (dalam bentuk jasa) yang mereka inginkan ;  tanpa harus menanggung resiko dan biaya-biaya khusus

Hasil produk jasa inilah yang membuat mereka ingin menggunakan layanan (jasa). Dan hasil yang diberikan kepada pelanggan tentunya tergantung kepada bagaimana sang pemberi jasa memberikan layanan yang terbaik.

Pada akhirnya, servis itu sendiri memungkinkan penyedia jasa layanan untuk memastikan apakah jasa tersebut sudah tepat untuk sang pengguna jasa, melihat layanan jasa tersebut dalam perspektif pengguna jasa maupun penyedia jasa, serta memahami resiko dan biaya apa saja untuk menyediakan layanan tersebut.

Manajemen Layanan (Manajemen Servis)

            Manajemen Layanan ialah kumpulan dari organisatoris[1] yang memiliki kemampuan khusus untuk menyediakan produk kepada pelanggan dalam bentuk layanan jasa.

Kemampuan khusus tersebut meliputi proses, aktivitas, fungsi, dan peran yang digunakan untuk menyampaikan layanan jasa tersebut kepada pelanggan, sama halnya dengan kemampuan untuk mendirikan struktur organisasi yang pas, dan memahami bagaimana cara mempermudah suatu hasil produk jasa yang berarti.

 Latihan “Terbaik” vs. Latihan “Baik”

            Maksud dari “Latihan terbaik” lebih menjurus kepada “cara yang terbaik untuk meraih sesuatu”. Konsepnya itu sendiri dicetuskan pada 1919, namun dipopulerkan kembali oleh Tom Peters di era 80-an melalui bukunya yang bertema manajemen bisnis.

 
Susunan ITIL

ITIL (Information Technology Infrastructure Library atau dapat diterjemahkan menjadi Pustaka Infrastruktur Teknologi Informasi), adalah suatu rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI). Standar pelayanan teknologi informasi (ITSM) adalah ISO/IEC 20000, yang selaras dengan ITIL, namun tidak berketergantungan.

            ISO/IEC 20000 sendiri adalah standar internasional pertama untuk manajemen layanan teknologi informasi, didasari dan diperuntukkan sebagai pengganti British Standards BS 15000.

 
ITIL terbagi menjadi 2 kelas, yaitu :

ITIL CORE (inti)
            Pada bagian ini terdapat siklus layanan yang saling berkoordinasi dan memiliki kontrol satu sama lain terhadap fungsi yang bermacam-macam, dimana ada beberapa tahapan-tahapan dalam siklus layanan ini, yaitu :

 
ITIL COMPLEMENTARY MATERIAL (komplementer)
        Apabila pada bagian inti tahapan-tahapannya konstan (tetap), maka pada bagian komplementer materialnya dinamis, bisa diperoleh dari buku, internet, maupun dari berbagai macam perusahaan.

        Selain standar dari ISO/IEC 20000, ITIL juga melengkapi standar-standar, kerangka, dan pendekatan-pendekatan lainnya, seperti :

Balanced scorecard : diciptakan oleh Dr. Robert Kaplan dan Dr. David Norton sebagai alat manajemen .
COBIT : Control Objectives for Information and related T Memberikan bimbingan dan pelatihan untuk manajemen proses IT.
CMMI-SVC : Capability Maturity Model Integration ditujukan untuk pembentukan, manajemen, dan penyampaian layanan.
EFQM : The European Foundation for Quality Management adalah kerangka dalam sistem manajemen organisasi.
eSCM-SP : eSourcing Capability Model for Service Providers adalah kerangka untuk membantu penyedia layanan IT dalam mengembangkan kemampuan manajemen layanan IT dari perspektif sumber pelayanan.
ISO 9000 : standar umum kualitas manajemen, yang berhubungan dengan ISO/IEC 20000.
ISO/IEC 19770 : manajemen aset perangkat lunak, berhubungan dengan ISO/IEC 20000.
ISO/IEC 27001 : spesifikasi ISO dalam keamanan manajemen informasi. Kode penerapan yang sesuai adalah ISO/IEC 17799.
Lean : sentral pelatihan produksi yang lebih menciptakan hasil yang lebih dengan sedikit usaha.
PRINCE2 : standar metodologi proyek manajemen milik pemerintah kerajaan inggris.
SOX : singkatan dari Sarbanes-Oxley, hukum federal Amerika Serikat sebagai tanggapan terhadap sejumlah skandal akuntansi perusahaan besar
Six Sigma : strategi manajemen bisnis yang diimplementasikan oleh Motorola.
 
Setelah itu dialihkan ke peralihan servis, dimana servis dibangun, dievaluasi, dites, divalidasi, dan dialihkan menuju lingkungan publik.

Layanan operasional berfokus kepada menyajikan efisiensi dan efektivitas layanan operasional untuk menyampaikan hasil yang dibutuhkan oleh pelanggan.





SECTION 1:

PENGANTAR:

Bagaimana memahami manajemen layanan?

Dengan melakukan pengamatan proaktif pada pemberian layanan IT yang dilakukan untuk memastikan target akan menyepakati sebelumnya untuk tanggung jawab, kualitas dan ketersediaan secara konsisten dapat terpenuhi.

Kenapa sangat penting untuk perusahaan?

karena ketika suatu perusahaan mulai banyak membutuhkan IT sebagai penyedia layanan, semakin penting untuk memperhatikan tingkat kebaikan dan kualitas layanan. Jika layanan IT ingin dikelola secara efektif, harus memperhatikan langkah-langkah yang akan diterapkan untuk memastikan bahwa kinerja yang sebelumnya telah sepakat untuk di toleransi.

Bagaimana manajemen layanan dapat membantu penyedia layanan untuk memberikan dan mengelola layanannya?

Memastikan kinerja penyedia layanan berada dalam batas-batas yang ditentukan dan disepakati.
Pencegahan pelanggaran SLA/Service Level Agreement.
Identifikasi dan pemantuan Indikator Utama Kinerja (Key Performance Indicators or KPI)
Penyediaan informasi kepada fungsi desain layanan untuk memungkinkan peningkatan kualitas pelayanan.
Information Technology Infrastructure Library

Kerangka I.T.I.L

IT Infrastructure Library (ITIL) merupakan standar yang dikeluarkan pemerintah United Kingdom (UK) sebagai kerangka kerja yang diacu oleh best practice proses dan prosedur manajemen operasional. Lebih spesifik, ITIL terutama memfokuskan terhadap pendefinisian fungsi, operasional dan atribut organisasi yang diperlukan agar manajemen operasional dapat dioptimasi secara penuh ke dalam dua kategori utama pengelolaan Aktivitas TI dalam perusahaan yaitu: Service Support Management dan Service Delivery Management.

ITIL atau Information Technology Infrastructure Library adalah suatu rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan TI. Nama ITIL dan IT Infrastructure Library merupakan merek dagang terdaftar dari Office of Government Commerce (OGC) Britania Raya. ITIL memberikan deskripsi detail tentang beberapa praktik TI penting dengan daftar cek, tugas, serta prosedur yang menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan segala jenis organisasi TI.

Walaupun dikembangkan sejak dasawarsa 1980-an, penggunaan ITIL baru meluas pada pertengahan 1990-an dengan spesifikasi versi keduanya (ITIL v2) yang paling dikenal dengan dua set bukunya yang berhubungan dengan ITSM (IT Service Management), yaitu Service Delivery (Antar Layanan) dan Service Support (Dukungan Layanan).

Pada 30 Juni 2007, OGC menerbitkan versi ketiga ITIL (ITIL v3) yang intinya terdiri dari lima bagian dan lebih menekankan pada pengelolaan siklus hidup layanan yang disediakan oleh teknologi informasi. Kelima bagian tersebut adalah:

Service Strategy
Service Design
Service Transition
Service Operation
Continual Service Improvement

Terdapat 2 komponen operasional ITIL yaitu :

Service Support (yaitu aktifitas yang dilaksanakan minimal setiap hari)
Service Delivery (yaitu aktivitas yang dilaksanakan minimal setahun/kuartal/bulanan)
Tujuan Information Technology Infrastructure Library (ITIL) adalah untuk menyediakan petunjuk untuk praktek terbaik dalam manajemen layanan teknologi informasi. Ini mencakup pilihan yang dapat diapdopsi dan diadaptasi oleh organisasi berdasarkan kebutuhan bisnisnya, keadaan, dan kedewasaan dari penyedia layananfsys

Model Manajemen pelayanan I.T.I.L : Gambar kegiatan utama dari tahap siklus hidup layananan.
service2blifcycle

Service Strategy: Tahap perencanaan strategis dalam membangun kemampuan manajemen layanan (service management), dan penyelarasan layanan dan strategi bisnis.
Proses dan fungsi:

– Financial management

– Service portfolio management

– Demand management

Service Design: Tahap merancang dan mengembangkan layanan TI yang sesuai, termasuk arsitektur, proses, kebijakan dan dokumen; tujuan service desain adalah untuk memenuhi kebutuhan bisnis saat ini dan masa depan.
Proses dan fungsi:

− Service catalogue management

− Service level management

− Capacity management

− Availability management

− IT service continuity management

− Information security management

− Supplier management

Service Transition:Tahap mewujudkan kebutuhan dari tahapan sebelumnya, dan meningkatkan kemampuan dalam transisi layanan baru dan layanan modifikasi untuk dijadikan produksi.
Proses dan fungsi:

– Transition planning and support

– Change management

– Service asset and configuration management

– Release and deployment management

– Service validation and testing

– Evaluation

– Knowledge management

Service Operation: Tahap pencapaian efektivitas dan efisiensi dalam memberikan dan mendukung layanan dalam rangka untuk memastikan adanya nilai bagi pelanggan dan penyedia layanan.
Proses dan fungsi:

– Event management

– Incident management

– Request fulfillment

– Problem management

– Access management

– Monitoring and control

– IT operations

– Service desk

Continual Service Improvement: Fase menciptakan dan memelihara nilai bagi pelanggan dengan perbaikan desain, dan pengenalan layanan dan operasi.
Proses dan fungsi:

− The 7-step improvement process (CSI Improvement Process)

− Service reporting

SECTION 2:

STRATEGI LAYANAN:

Pengantar

Service Strategy memberikan panduan kepada pengimplementasi ITSM pada bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan. Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar dari konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses inti yang beroperasi di keseluruhan tahapan ITIL Service Lifecycle.

Strategi layanan dari setiap penyedia layanan harus didasarkan atas dasar pengakuan bahwa pelanggan tidak membeli produk, mereka membeli kepuasan dari kebutuhan khusus. Oleh karena itu, untuk menjadi sukses, layanan yang disediakan harus dapat dirasakan oleh pelanggan untuk memberikan nilai yang cukup dalam bentuk manfaat yang ingin dicapai pelanggan.

Mencapai pemahaman yang mendalam mengenai kebutuhan pelanggan, dalam hal apa kebutuhannya, kapan dan mengapa itu terjadi, juga membutuhkan pemahaman yang jelas tentang persis yang pelanggan yang sudah ada atau potensi pengguna dari penyedia layanan. Hal ini, pada gilirannya, memerlukan penyedia layanan untuk memahami konteks yang lebih luas dari saat ini dan potensi pasar tempat beroperasi penyedia layanan, atau mungkin ingin beroperasi di dalamnya.

Strategi layanan tidak dapat diciptakan atau ada dalam isolasi strategi menyeluruh dan budaya organisasi yang dimiliki oleh penyedia layanan. Penyedia layanan mungkin ada dalam suatu organisasi semata‐mata untuk memberikan layanan pada satu unit bisnis yang spesifik, untuk layanan unit bisnis, atau mungkin beroperasi sebagai penyedia layanan eksternal yang melayani beberapa bisnis eksternal. Strategi yang diadopsi harus memberikan nilai yang cukup kepada pelanggan dan semua stakeholder penyedia layanan harus memenuhi

Jadi Service strategy/ Strategi Layanan adalah untuk melihat perspektif/sudut pandang, posisi, rencana kedepan, dan pola yang IT Service Provider harus jalankan agar menyokong bisnis yang organisasi kerjakan.

RESIKO

Setiap penyedia layanan tunduk pada kekuatan kompetitif. Semua penyedia layanan dan pelanggan beroperasi dalam satu atau lebih pasar internal atau eksternal. Penyedia jasa harus berusaha untuk mencapai pemahaman yang lebih baik dibandingkan pesaingnya dalam pasar yang dinamis, pelanggan di dalamnya, dan kombinasi dari faktor keberhasilan kritis pasar yang unik.

Jenis penyedia layanan TI

Services Strategy (SS), meliputi perencanaan strategis manajemen layanan dan keterpaduan pelayanan dengan strategi bisnis.
Services Design (SD), outlines desain danpengembangan layanan jasa dan prosesmanajemen.
Services Transition (ST), mengilustrasikanbagaimana persyaratan tahapan sebelumnya(strategi dan desain) untuk layanan yangberkelanjutan dan dapat dipertahankan.
Services Operation (SO), meliputi penyampaianyang efektif dan efisien dan dukungan layanan,juga menyediakan referensi untuk kegiatanoperasional dalam proses-proses lain.
Continual Service Improvement (CSI),perbaikan layanan yang berkelanjutan danpengukuran kinerja proses yang diperlukanuntuk layanan
Empat Strategi ‘P’:

Perspektif: visi yang khas
Position: keunikan posisi sebagai dasar untuk berkompetisi
Plan: bagaimana provider layanan akan mencapai visi
Pattern: pola dasar yang berulang dalam decision making, biasanya berdasarkantema pokok‟ atau guiding principles‟ atau kebijakan umum‟.

SECTION 3:

Mengapa Desain Layanan itu Penting?

Desain Layanan adalah tahap dalam siklus hidup layanan secara keseluruhan dan merupakan elemen penting dalam proses perubahan bisnis.

Peran Desain Layanan dalam proses perubahan bisnis dapat didefinisikan sebagai:

Desain yang tepat dan inovatif layanan TI, termasuk arsitekturnya, proses, kebijakan dan dokumentasi, untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan masa depan bisnis yang telah disepakati.

Lima Aspek Utama Dari Desain Layanan ?

Solusi layanan baru atau perubahan.
Sistem manajemen layanan dan perangkatnya, khususnya Portfolio Layanan.
Arsitektur teknologi dan sistem manajemen.
Proses, peran dan kemampuan.
Metode pengukuran dan satuan.
Tujuan dan sasaran utama Desain Layanan adalah sebagai berikut:

Desain layanan untuk mempertemukan manfaat bisnis yang telah disetujui.
Desain proses untuk menunjang sikus hidup layanan.
Mengidentifikasi dan mengelola resiko.
Desain keamanan dan kerentanan infrastuktur TI, lingkungan layanan, arsitektur, kerangka kerja, dan dokumen untuk menunjang desain dari kuaitas solusi TI.
Membangun keahlian dan kemampuan dalam TI.
Berkontribusi terhadap keseluruhan peningkatan kualitas layanan TI.
Paket Desain Layanan (SDP):

Mendefinisikan seluruh aspek dalam layanan TI dan keseluruhan persyaratan dari setiap tingkatan dalam siklus hidup layanan. SDP dihasilkan untuk setiap layanan TI baru, perubahan mayor, atau layanan TI yang dikeluarkan.

Kerangka Kerja Sistem Informasi
Kerangka kerja ini akan memberikan gambaran area-area utama pengetahuan sistem informasi bisnis yang dibutuhkan oleh praktisi bisnis. Sebagai seorang manajer atau seorang praktisi bisnis, tidak harus menyerap semua pengetahuan ini. Jadi yang perlu diteknkan disini adalah; apa yang perlu diketahui agar seorang manajer dapat membantu mengelola hardware, software, data dan sumber daya jaringan bisnis dapat digunakan demi keberhasilan strategis perusahaan.

Yang pertama Konsep-konsep dasar

Konsep dasar keprilakuan, teknis, bisnis, dan manajerial termasuk mengenai berbagai komponen dan pernanan sistem informasi. Contohnya meliputi konsep sistem informasi dasar berasal dari teori sistem umum, atau konsep keunggulan kompetitif yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi bisnis teknologi informasi dalam keunggulan kompetitif.

Yang kedua, Teknologi Informasi

Konsep-konsep utama, pengembangan dan berbagai isu manajemen teknologi informasi, meliputi hardware, software, jaringan, manajemen sumber daya (data) dan teknologi berbasis internet.

Yang ketiga, Aplikasi Bisnis

Penggunaan utama dari sistem informasi untuk operasi, manajemen dan keunggulan kompetitif. Aplikasi teknologi informasi dlam bidang fungsional bisnis seperti pemasaran, produksi, dan akuntansi serta aplikasi perusahaan lintas fungsi seperti manajemen hubungan dengan pelanggan dan perencanaan sumber daya perusahaan (Enterprise resource planning-ERP). Aplikasi e-commerce yang kebanyakan digunakan perusahaan untuk membeli dan menjual berbagai produk di internet. Penggunaan sistem informasi dan teknologinya untuk mendukung pengambilan keputusan dalam bisnis.

Peran utama Sistem Informasi (aplikasi bisnis)

Mendukung proses dan operasi bisnis, toko ritel menggunakan SI berbasis computer untuk menelusuri persediaan barang, mencatat pembelian barang, evluasi penjualan,dll.
Mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya, keputusan mengenai penambahan jumlah persediaan barang, jenis investasi barang yang dibutuhkan dll.
Mendukung berbagai strategi untuk keperluan kompetitif, misalnya memberikan pelayanan yang mudah  pembelian secara online, dll.
Yang keempat, Proses Pengembangan

Bagaimana para praktisi bisnis dan pakar informasi merencankan, mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem informasi untuk memenuhi peluang bisnis. Metodologi pengembangan siklus hidup pengembangan sistem dan pendekatan prototype untuk pengembangan aplikasi bisnis, juga memahami berbagai isu bisnis yang terdapat dalam pengembangan SI.

Yang kelima, Tantangan Manajemen

Tantangan untuk secara efektif dan etis mengelola teknologi informasi pada tingkat pemakai akhir, perusahaan dan global dalam bisnis. Tantangan keamanan dan berbagai isu manajemen keamanan dalam penggunaan teknologi informasi.

Sumber:

1. Brinkman, Richard. 1999. “Startegic Asset Management Framework”. South Australia: Government of South Australia.

2. Glovia International. 2013. “Asset Lifecycle Management”. USA: Worldwide Headquarters, Inc.

3. Harlow, V. Kenneth, Brown, Caldwell. “Asset Management”. Irvine.

4. Pengantar Sistem Informasi (James A. O’Brien)

5. http://catalogs.mhhe.com/mhhe

Konsep dan Kerangka Kerja Manajemen Layanan

Kerangka Kerja Manajemen Layanan Sistem Informasi terbagi menjadi beberapa diatanya sebagai berikut :

Information Technology Infrastructure Library (ITIL)

ITIL atau Information Technology Infrastructure Library adalah suatu rangkaian dengan konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan (TI). Nama ITIL dan IT Infrastructure Library merupakan merek dagang terdaftar dari Office of Government Commerce (OGC) Britania Raya.

Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT)

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) merupakan audit sistem informasi dan dasar pengendalian yang dibuat oleh Information Systems Audit and Control Association (ISACA) dan IT Governance Institute (ITGI) pada tahun 1992.

Application Services Library (ASL)

Aplikasi Layanan Perpustakaan (ASL) adalah kerangka kerja domain publik dari praktik terbaik yang digunakan untuk standarisasi proses dalam Aplikasi Manajemen, disiplin memproduksi dan memelihara sistem informasi dan aplikasi. Istilah “perpustakaan” digunakan karena ASL disajikan sebagai satu set buku yang menggambarkan praktek-praktek terbaik dari industri TI. Hal ini dijelaskan dalam beberapa buku dan artikel (banyak dari mereka hanya tersedia dalam bahasa Belanda) dan di situs resmi ASL BiSL Foundation.

Business Information Services Library (BISL)

BiSL adalah standar domain publik sejak tahun 2005, diatur oleh Lembaga ASL BiSL (sebelumnya Lembaga ASL). Kerangka kerja ini menggambarkan standar untuk proses dalam manajemen informasi bisnis di strategi, manajemen dan operasi tingkat. [1] BiSL berkaitan erat dengan ITIL dan ASL kerangka, namun perbedaan utama antara kerangka kerja ini adalah bahwa ITIL dan ASL fokus pada pasokan sisi informasi (tujuan organisasi TI), sedangkan BiSL berfokus pada sisi permintaan (yang timbul dari organisasi pengguna akhir)

Microsoft Operations Framework (MOF)

Microsoft Operations Framework (MOF) 4.0 adalah serangkaian panduan yang bertujuan membantu teknologi informasi (TI) profesional menetapkan dan menerapkan layanan yang handal dan hemat biaya.

eSourcing Capability Model  for Service Providers (Escm-sp) dan eSourcing Capability Model for Client Organizations (eSCM-CL) dari ITSqc for Sourcing Management

eSourcing Capability Model  for Service Providers (eSCM-SP) adalah suatu kerangka kerja yang dikembangkan oleh ITSqc di Carnegie Mellon University. eSCM-SP adalah “praktek terbaik” model kemampuan dengan tiga tujuan :

Untuk memberikan penyedia layanan bimbingan yang akan membantu mereka meningkatkan kemampuan mereka di seluruh sourcing siklus hidup

Untuk menyediakan klien dengan cara yang obyektif mengevaluasi kemampuan penyedia layanan

Untuk menawarkan penyedia layanan standar untuk digunakan saat membedakan diri dari pesaing.



Metode yang digunakan Manajemen Layanan Sistem Informasi

Total Quality Management (TQM)

TQM adalah strategi manajemen yang ditunjukan untuk menanamkan kesadaran kualitas pada semua proses dalam organisasi.

Six Sigma

Six Sigma merupakan sebuah  alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management (TQM), sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami system produksi perusahaan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu pembuatan produk, dan menghilangkan biaya.

Bisiness Process Management (BPM)

BPM merupakan  metode penyelarasan secara efisien suatu organisasi dengan keinginan dan kebutuhan organisasi tersebut. BPM merupakan suatu pendekatan manajemen holistic untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis seiring upaya untuk mencapai inovasi, flesibilitas dan integrase dengan teknologi.

Capability Maturity Model Integration (CMMI)

CMMI adalah suatu pendekatan perbaikan proses yang memberikan unsur-unsur penting proses efektif bagi organisasi. Praktek-praktek terbaik CMMI yang dipublikasikan dalam dokumen-dokumen yang disebut dengan model, yang masing-masing ditunjukan untuk berbagai bidang yang berbeda.


Sumber :
1.https://id.wikipedia.org/wiki/ITSM
2.http://www.kajianpustaka.com/2014/02/pengertian-sejarah-dan-komponen-cobit.html
3.https://en.wikipedia.org/wiki/Application_Services_Library
4.https://en.wikipedia.org/wiki/Business_Information_Services_Library
5.https://en.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Operations_Frameworkhttps://en.wikipedia.org/wiki/ESCM-SP

Rabu, 08 Juli 2020

Tenses


TENSES

TENSES adalah sebuah bentuk kata kerja (verb) bahasa inggris yang dipengaruhi oleh waktu dan sifat kejadian.Terdapat berbagai macam tenses dalam bahasa inggris yang digunakan untuk berbagai keterangan waktu. Namun, pada dasarnya, terdapat 12 bentuk dengan 3 kategori tenses yaitu past tense, present tense dan future tense. Di Indonesia dikenal bentuk 16 tenses dengan 4 kategori tenses yaitu :






PRESENT TENSE






SIMPLE PRESENT TENSE






Materi pertama belajar grammar tenses bahasa inggris yaitu The Simple Present Tense. The Simple Present Tense adalah tenses yang paling banyak digunakan. Arti simple yaitu sederhana, sedangkan present adalah sekarang. Jadi bisa dikatakan bahwa Simple Present adalah tenses (pola kalimat) yang digunakan untuk menceritakan waktu sekarang dalam bentuk sederhana. Nama lain daripada Present adalah BENTUK 1. Jadi kapanpun Anda melihat kata present dalam tenses apapun, bisa dipastikan bahwa dia menggunakan bentuk 1 – bentuk apa? ya bentuk verb, karena semua predicate itu wajib verb bukan, coba lihat posting awal grammar basic ini. Coba liat contoh-contoh kalimat dengan Simple Present dibawah ini






TOBE


Ø I am a teacher


Ø You are a teacher


Ø We are teachers


Ø They are teachers


Ø He is a teacher


Ø She is a teacher


Ø It is my cat






Kalau Anda mengamati, maka kalimat diatas semuanya mengggunakan PREDICATE-1 atau predikat dalam bentuk 1, lihat saja tobe nya tidak lepas dari AM – IS – ARE. Contoh diatas adalah The simple present tense dalam bentuk nominal, karena semua kalimatnya menggunakan tobe-1.


Apakah ada bentuk lainnya? Ada, yaitu The Simple Present Tense dalam bentuk VERBAL. Yaitu yang tidak memiliki tobe tapi memiliki verb. Nanti akan di terangkan. Untuk saat ini cukup kita simpulkan bahwa ada 2 (dua) jenis Simple Present yaitu:






1. Nominal Simple Present


2. Verbal Simple Present






Untuk mengubah kalimat NOMINAL SIMPLE PRESENT kedalam bentuk negative (menyangkal) ataupun interrogative (bertanya) sangatlah mudah, amati


(+) You are a teacher


(-) You are NOT a teacher


(?) Are you a teacher






PRESENT CONTINUOUS TENSE






Present Continuous tense dalam tenses bahasa inggris digunakan untuk tindakan yang sedang berlangsung sekarang, Present Continuous tense disebut juga dengan Present Progressive Tense.


Penggunaan :






1. kejadian sekarang atau kegiatan sementara


contoh : Mr. Teguh si writing a new book


Mr. Teguh sedang menulis buku baru


2. Rencana di masa depan yang sudah pasti waktunya (pribadi)


I am going to Surabaya at 07.30 tomorrow


Saya akan pergi ke Surabaya jam 7.30 besok


3. kejadian terkait atas sesuatu atau seseorang disekitar waktu sekarang atau sedang berbicara


contoh : it is raining day


hari ini sedang hujan






Rumus Present Continuous Tense :






Positif (+):


subject + to be (am, is, are) + Verb – ing + object


Negatif (-) :


subject + to be + not + verb – ing + object


Tanya (?) :


to be + subject + verb – ing + object






Contoh Present Continuous Tense :






I am watching TV now (+)


Mr. Khanafi is not going to Jakarta (-)


Is Mrs. Annisa cooking in the kitchen ? (?)






Present Continuous tense membutuhkan :


- kata kerja “to be”






Tunggal.


I am (orang pertama)


You are (orang kedua)


He / she / it is (orang ketiga)






Jamak


We are (orang pertama)


You are (orang kedua)


They are (orang ketiga)


- bentuk kata kerja “-ing”






Contoh :


Go + ing = going


- Keterangan waktu (adverb of time) yang sering digunakan dalam Present Continuous tense :


“NOW, RIGHT NOW, TOMORROW,etc”






PRESENT PERFECT TENSE






bentuk Present Perfect tense dalam tenses bahasa inggris digunakan untuk suatu tindakan sederhana yang masih berlangsung atau yang baru sajar berhenti, tetapi memiliki pengaruh hingga masa kini. Menempatkan penekanan pada hasil.






Penggunaan :






1. tindakan yang terjadi pada waktu yang tidak pasti sebelum saat ini


2. tindakan di masa lalu dan memiliki pengaruh di masa sekarang


3. tindakan yang dimulai di masa lalu dan masih berlanjut di masa sekarang






Rumus :






Positif (+)


Subject + has / have + been + object


Subject + has / have + verb III + object


Negatif (-)


Subject + has / have + not + been + object


Subject +has / have + not + verb III + object


Tanya (?)


Have / has + Subject + verb III + object


Have / has + subject + been + object






Contoh :


I have been at home for a month (+)


Mr. Handoko has not eaten the sate already (-)


Has Mr. Imam been here since 06.00 ? (?)






Untuk membentuk kalimat Present Perfect (simple) tense kita perlu mengetahui tentang :






1. kata kerja (verb) “have” ( kata kerja bantu / auxiiliary verb)






- Bentuk tunggal.


I have


You have


He / she / it has


- Bentuk jamak.


We have


You have


They have






2. past participle (been / verb III)






Contoh :


Talk = talked (regular), Go = gone (irregular)






PRESENT PERFECT CONTINUOUS






Present Perfect Continuous mengungkapkan tindakan yang telah dimulai di masa lalu dan sekarang masih berlanjut. Tenses bahasa inggris ini juga digunakan untuk menceritakan kejadian yang dimulai dimasa lalu dan baru saja selesai.






Penggunaan


1. tindakan yang telah dimulai dimasa lalu dan masih berlanjut sekarang


2. tindakan yang baru saja berhenti






Rumus :






Positif (+)


Subject + has / have + been + verb-ing


Negatif (-)


Subject + has / have + not + been + verb-ing


Tanya (?)


Has/have + subject + been + verb-ing ?






Contoh :






I have been watching TV for two hours (+)


He has been playing football since elementary school (+)


Marina has not been learning english for two years (-)


Have you been reading a book for an hour ? (?)






Keterangan waktu (adverb of time) yang digunakan, “for” dan “since” merupakan keterangan waktu yang sangat umum digunakan dalam Presen.






PAST TENSE


Simple past Tense digunakan untuk mengungkapkan kejadian yang telah terjadi pada waktu tertentu di masa lalu. Secara umum, Ada dua fakta penting yang perlu diingat dalam tenses bahasa inggris ini:






- kata kerja tak beraturan (Irregular Verbs)


- kalimat negatif dan pertanyaan tidak seperti kalimat positif tetapi mempertahankan bentuk dasar kata kerja






Penggunaan


1. Peristiwa di masa lalu yang telah selesai (misalnya : I went to school)


2. Situasi di masa lalu (they lived a normal life until they won a lottery)


3. Serangkaian tindakan di masa lalu






Rumus






Positif (+)


- Subject + to be (was/were) + complement


- Subject + verb 2 + object


Negatif (-)


- Subject + to be (was/were) + not + complement


- Subject + did not + verb 1 + object


Tanya (?)


- Did + subject + verb 1 + object ?






Contoh Simple Past tense:






He was a businessman in 1999 (+)


- dia adalah seorang pebisnis pada tahun 1999


I sell these motorcycles in Surabaya(+)


- saya menjual sepeda motor ini di Surabaya


She did not visit me yesterday (-)


- dia tidak mengunjungiku kemarin


My parents were not home this afternoon(-)


- orang tua ku tidak ada di rumah siang ini


Did you play football yesterday ? (?)


- Apakah kamu bermain sepakbola kemarin ?






Keterangan waktu (adverb of time) yang umum digunakan dalam simple past tense :


Yesterday (kemarin, the other day (lain hari), just now (sekarang), the day before yesterday (sehari sebelum kemarin), etc






PAST CONTINUOUS TENSE






Past Continuous Tense mengungkapkan tindakan di masa lalu yang sedang berlangsung. tindakan kadang dapat juga disela oleh sesuatu. bentuk tenses bahasa inggris ini disebut juga Past Progressive Tense.






Penggunaan :






1. Tindakan yang sedang berlangsung


2. kegiatan sela yang sedang berlangsung


[Past Continuous] + When + [Past Simple]


3. kegiatan yang sedang berlangsung pada waktu yang sama di masa lalu


4. Pertanyaan bersyarat / sopan






Misalnya : I was wondering if you could carry my bag.






Rumus






Positif (+)


Subject + to be (was/were) + verb-ing + object


Negatif (-)


Subject + was/were + not + verb-ing + object


Tanya (?)


was/were + subject + verb-ing + object ?






Contoh Past Continuous tense :






He was sleeping when I came (+)


- Dia sedang tidur ketika saya datang


He was not sleeping when I came (-)


- Dia tidak sedang tidur ketika saya datang


Was he sleeping when I came (?)


- apakah dia sedang tidur ketika saya datang ?






PAST PERFECT TENSE






Kita menggunakan Past Pefect (simple) tense untuk menunjukkan suatu tindakan di masa lalu berkaitan dengan tindakan lain sebelumnya di masa lalu.






Penggunaan :






1. menceritakan sebuah tindakan yang sudah selesai sebelum tindakan lain di masa lalu


2. kalimat pengandaian (Conditional Sentence) Type III






If + subject + Past perfect + would have + verb III


If we had known the answer, we would have told you


Seandainya kami telah tahu jawabannya, kami akan telah mengatakan padamu (kenyataanya kami sudah tidak tahu jawabannya)






3. kalimat tak langsung (reported speech)






Ann: I have searched all the rooms.


George: Ann said she had searched all the rooms.


George : Ann mengatakan bahwa dia sudah mencari semua kamar


untuk pembahasan selengkapnya tentang reported speech dalam berbagai tenses disini






Rumus Past Perfect Tense :






Positif (+)


Subject + had + verb III + (past participle) + object


Negatif (-)


Subject + had + not + verb III + object


Tanya (?)


Had + subject + verb III + object ?






Contoh Past Perfect tense :


They had been here before 1945 (+)


- mereka telah berada disini sebelum tahun 1945


They had not been here before 1945 (-)


- mereka belum berada disini sebelum tahun 1945


Had they been here before 1945 ? (?)


- apakah mereka telah berada disini sebelum 1945 ?






Keterangan waktu (Adverb of time) yang umum digunakan dalam past Perfect tense ini :


after, before, already, as soon as, just, yet, until, till, by the time that.






past Perfect tense juga digunakan untuk ungkapan seperti : “I wish”, “as if/though” and “if only”.






I wish I hadn’t gone there.


-aku berharap aku tidak pernah pergi kesana


Jono looked as if he had done something terrible.


-Jono tampak seolah-olah ia telah melakukan sesuatu yang mengerikan






PAST PERFECT CONTINUOUS TENSE






Past Perfect Continuous Tense digunakan untuk mengungkapkan suatu tindakan yang dimulai di masa lalu dan berlangsung sampai tindakan lain yang di masa lalu.






Penggunaan :






1. Durasi tindakan masa lalu sampai titik waktu tertentu di masa lalu juga


2. kalimat pengandaian (Conditional Sentence) Type III






If it hadn’t been raining, we would have played football


3. kalimat tak langsung (reported speech)


Ann: I was crying


George: Ann said she had been crying


George : Ann mengatakan bahwa dia telah menangis






Rumus






Positif (+)


Subject + had + been + verb-ing + object


Negatif (-)


Subject + had + not + been + verb-ing + object


Tanya (?)


Had + subject + been + object ?






Contoh Past Perfect Continuous tense :


He had been living in Jakarta about ten years (+)


- Dia telah tinggal di Jakarta sekitar 10 tahun


He had not been living in Jakarta about ten years (-)


- dia belum tinggal di Jakarta sekitar 10 tahun


Had He been living in Jakarta about ten years ? (?)


- apakah dia telah tinggal di Jakarta selamat 10 tahun ?






Perbedaan antara Present Perfect Continuous and Past Perfect Continuous adalah :






Present Perfect Continuous mengungkapkan tindakan yang terus berlanjut sampai sekarang sedangkan Past Perfect Continuous tidak






FUTURE TENSES






SIMPLE FUTURE


Simple Future adalah yang paling umum, digunakan dalam banyak situasi seperti ketika membuat janji, prediksi atau rencana. Future Tense disebut juga dengan Present Future Tense Simple Future Tense dibagi menjadi dua bentuk yaitu “Will/shall” dan “going to” tetapi memiliki perbedaan penggunaan.






Will sering disingkat


will = ‘ill


Will not = won’t






Rumus






Positif (+)


Subject + will/shall + verb I + object


Subject + am/is/are + going to + verb I + object


Negatif (-)


Subject + will/shall + verb I + object


Subject + am/is/are + not + going to + verb I + object


Tanya (?)


Will/shall + subject + verb I + object


Am/is/are + subject + going to + verb I + object






Contoh Simple Future tense :


We will go to school soon (+)


- kita akan pergi ke sekolah segera


We will not go to school soon (-)


- kita tidak akan pergi ke sekolah segera


Will we go to school soon ? (?)


- apakah kita akan pergi ke sekolah segera






FUTURE CONTINUOUS TENSE






Future Continuous tense umumnya digunakan untuk menandakan bahwa kita akan berada ditengah-tengah suatu kejadian dalam waktu tertentu di masa depan. Future Continuous juga memiliki 2 bentuk yaitu “will” dan “going to” memiliki makna yang sama dan bisa saling menggantikan saat digunakan.






Penggunaan






1. tindakan di masa depan yang sedang berlangsung


2. dugaan antara masa kini dan masa depan


Joni won’t be sleeping now


Joni tidak akan tidur sekarang (saya pikir Joni tidak tidur sekarang)


3. untuk mengajukan pertanyaan dengan sopan tentang niat seseorang


will you be coming home ?


akankah kamu datang ke rumah ?(saya berharap kamu datang ke rumah)






Rumus






Positif (+)


Subject + will/shall + be + verb-ing + object


Negatif (-)


Subject + will/shall + not + verb-ing + object


Tanya (?)


Will/shall + subject + be + verb-ing + object






Contoh Future Continuous tense :






I will be watching a movie tonight (+)


- saya akan sedang menonton film nanti malam


I will not be watching a movie tonight (-)


- saya tidak akan sedang menonton film nanti malam


Will you be watching a movie tonight ? (?)


- Apakah kamu akan sedang menonton film nanti malam ?






FUTURE PERFECT TENSES






Kita menggunakan Future Perfect tenses bahasa inggris ini untuk menyatakan kejadian yang akan selesai dimasa depan yang sudah dimulai dimasa lalu.






Rumus






Positif (+)


Subject + shall/will + have + been + complement


Subject + shall/will + have + verb III + object


Negatif (-)


Subject + shall/will + not + been + complement


Subject + shall/will + not + have + verb III + object


Tanya (?)


Shall/will + subject + been + complement


Shall/will + subject + have + verb III + object ?






Contoh Future perfect tense :






I will have been in this hospital until tomorrow morning (+)


- saya akan telah berada di rumah sakit ini sampai besok pagi


I will not have been in this hospital until tomorrow morning (-)


- saya tidak akan telah berada di rumah sakit ini sampai besok pagi


Will you have been in this hospital until tomorrow morning ? (?)


- apakah kamu akan telah berada disini sampai besok pagi ?






FUTURE PERFECT CONTINUOUS TENSES






Future Perfect Continuous tenses bahasa inggris ini untuk menceritakan kejadian yang akan berlangsung pada waktu tertentu di masa depan.






Rumus






Positif (+)


Subject + shall/will + have + been + verb-ing + object


Negatif (-)


Subject + shall/will + not + have + been + verb-ing + object


Tanya (?)


Shall/will + subject + have + been + verb-ing + object ?






Contoh Future Perfect Continuous tense :






My grandmother will have been visiting us tomorrow morning (+)


- nenek saya akan telah sedang mengunjungi kami besok pagi


My grandmother will not have been visiting us tomorrow morning (-)


- nenek saya tidak akan telah sedang mengunjungi kami besok pagi


Will your grandmother have been visiting you tomorrow morning? (?)


- apakah nenek kamu akan telah sedang mengunjungi kamu besok pagi ?






PAST FUTURE TENSE






Simple Past Future Tense ini digunakan untuk mengungkapkan kejadian yang akan terjadi pada masa lalu (bukan masa sekarang, kebalikan dari simple future tense).






Rumus






Positif (+)


Subject + should/would + be + object


Subject + should/would + verb I + object


Negatif (-)


Subject + should/would + not + be + object


Subject + should/would + not + verb + object


Tanya (?)


Should/would + subject + be + object ?


Should/would + subject + verb I + object ?






Contoh simple past future tense :






He should be in Banten next month (+)


- dia akan telah berada di Banten bulan depan


He should not be in Banten next month (-)


- dia tidak akan telah berada di Banten bulan depan


Should he be in Banten next month ? (?)


- apakah dia akan telah berada di Banten bulan depan ?

Kamis, 23 Januari 2020

Berbagai Sistem Yang Diaplikasikan di Universitas Gunadarma

Universitas Gunadarma (UG) atau biasa disebut Gunadarma, adalah salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia. Kampus utamanya berada di Kota Depok, Jawa Barat.

Didalam Universitas Gunadarma ada beberapa sistem yang membutuhkan data data agar sistem tersebut berjalan sesuai skema yang dibuat, terdiri dari sistem :


1. PSA https://psa.gunadarma.ac.id/ Sistem Pengisiann KRS, kegiatan ini biasanya dilakukan setiap pergantian semester untuk mendapatkan Kartu Rencana Studi maka data yang diperlukan adalah

File FRS yang sudah didownload di baak.gunadarma.ac.id

Blanko pembayaran yang diambil di semester tersebut

NPM Mahasiswa

Tanggal lahir Mahasiswa

Foto 3x4

Fakultas Mahasiswa yang diambil


2. Library Gunadarma https://library.gunadarma.ac.id/

Judul PI / Skripsi

Nama dosen pembimbing

File .pdf PI/Skripsi yang sudah diberikan tanda tangan

Melakukan registrasi dari link di atas dengan mengisikan NPM

melakukan penguplod PENULISAN


3. LABSI (Laboratorium Sistem Informasi) ONLINE http://virtual.pslabsi.org/

Formulir yang sudah di download di website Labsi

NPM Mahasiswa

Nama Mahasiswa

Mata kuliah yang di ujikan

Tanggal ujian online


4. LEPKOM https://vm.lepkom.gunadarma.ac.id/

NPM Mahasiswa

Nama Mahasiswa

Kelas Mahasiswa

Jurusan Mahasiswa


5. WORKSHOP https://lepkom.gunadarma.ac.id/index.php?stateid=biaya

NPM Mahasiswa

Nama Mahasiswa

Kelas Mahasiswa

Workshop yang di inginkan

Tanggal Workshop

Blanko pembayaran

Senin, 25 November 2019

Mengenal Peran Seorang Sistem Analis

Dalam suatu bidang IT, teknologi, dan khususnya dibidang komputer, kita pasti mengenal dengan yang namanya sistem analis. Jika kita mengambil Program studi tersebut, kita akan menemukan beberapa profesi yang sangat berperan dibidang IT itu sendiri, yakni Programmer, Sistem Analis, Operator, Web Designer, Web Programmer.

SYSTEM ANALYST

Bayangkan jika disuatu hal atau apapun itu kalian mendapatkan masalah, jika dibiarkan begitu saja maka akan berakibat fatal, tetapi jika diselesaikan sesuai dengan tahapan solusi yang ada maka masalah tersebut akan terselesaikan dengan mudah. Jadi, sistem analis ini memiliki suatu individu kunci dalam proses pengembangan sistem. Sistem analis mempelajari masalah dan kebutuhan dari organisasi ataupun perusahaan bagaimana data, informasi, manusia, komunikasi, dan teknologi informasi dapat meningkatkan pencapaian bisnis. Didalam suatu proses analisa dan perancangan sistem informasi inilah yang dilakukan oleh sistem analisis, merekalah yang bertanggung jawab atas itu semua. Jadi, Analis sistem memegang peranan yang sangat penting dalam proses pengembangan sistem.

Seorang analis sistem harus memiliki setidaknya empat keahlian: analisis, teknis, manajerial, dan interpersonal (berkomunikasi dengan orang lain).
Analisa memiliki arti untuk memahami organisasi, keahlian dalam memecahkan masalah, serta pemahaman sistem.
teknis memiliki arti memahami potensi dan limitasi dari suatu teknologi.
manajerial memiliki arti kemampuan untuk mengatur proyek, sumber daya resiko dan perubahan.
interpersonal memiliki arti berkomunikasi dengan orang lain.

Kemampuan analisis memungkinkan seorang analis sistem untuk memahami perilaku organisasi beserta fungsi-fungsinya, pemahaman tersebut akan membantu dalam mengidentifikasi kemungkinan terbaik serta menganalisis penyelesaian permasalahan. Keahlian teknis akan membantu seorang analis sistem untuk memahami potensi dan keterbatasan dari teknologi informasi.

Sistem analis itu sendiri memiliki beberapa fungsi didalamnya. Maka dari itu fungsinya itu mengidentifikasikan masalah-masalah dari pemakai / user. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan user, sehingga dapat mencapai bisnis yang telah dirundingkan dalam organisasi ataupun perusahaan. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah. Merencanakan  dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan permintaan user.

Adapun beberapa tugas sistem analis antara lain:
Berinteraksi dengan pelanggan untuk memahami kebutuhan sistem yang akan di gunakan.
Berinteraksi dengan desainer untuk mengemukakan antarmuka yang diinginkan atas suatu perangkat lunak.
Berinteraksi ataupun memandu programer dalam proses pengembangan sistem agar tetap berada pada jalurnya.
Melakukan pengujian sistem baik dengan data sampel atau data sesungguhnya untuk membantu para penguji.
Mengimplementasikan sistem baru/sistem usulan yang akan digunakan perusahaan.
Menyiapkan dokumentasi berkualitas.

Tanggung Jawab

Didalam suatu profesi , pasti ada yang namanya tanggung jawab, dan tentunya tanggung jawab harus dijalankan . Tanggung jawab dari seorang sistem analis meliputi :
 Pengambilan data yang efektif dari sumber bisnis.
 Aliran data menuju ke komputer.
 Pemrosesan dan penyimpanan data dengan komputer.
 Aliran dari informasi yang berguna kembali ke proses bisnis dan penggunanya.


JOB DESCRIPTION ANALIS SISTEM


1. Mempersiapkan flow chart dan diagram yang menggambarkan kemampuan dan proses dari sistem yang digunakan.

2. Riset, perencanaan, instalasi, konfigurasi, troubleshoot, pemeliharaan, dan upgrade sistem pengoperasian.

3. Riset, perencanaan, instalasi, konfigurasi, troubleshoot, pemeliharaan, dan upgrade perangkat keras, perangkat lunak, serta sistem pengoperasiannya. Melakukan analisis dan evaluasi terhadap prosedur bisnis yang ada maupun yang sedang diajukan atau terhadap kendala yang ada untuk memenuhi keperluan data processing.

4. Mengumpulkan informasi untuk penganalisaan dan evaluasi sistem yang sudah ada maupun untuk rancangan suatu sistem.

5. Melakukan riset dan rekomendasi untuk pembelian, penggunaan, dan pembangunan hardware dan software.

6. Memperbaiki berbagai masalah seputar hardware, software, dan konektivitas, termasuk di dalamnya akses pengguna dan konfigurasi komponen.

7. Memilih prosedur yang tepat dan mencari support ketika terjadi kesalahan, dan panduan yang ada tidak mencukupi, atau timbul permasalahan besar yang tidak terduga.

8. Mencatat dan memelihara laporan tentang perlengkapan perangkat keras dan lunak, lisensi situs dan/ atau server, serta akses dan security pengguna.

9. Instal, konfigurasi, dan upgrade seluruh peralatan komputer, termasuk network card, printer, modem, mouse dan sebagainya.

10. Mampu bekerja sebagai bagian dari team, misalnya dalam hal jaringan, guna menjamin konektivitas dan keserasian proses di antara sistem yang ada.

11. Mencatat dan menyimpan dokumentasi atas sistem.

12. Melakukan riset yang bersifat teknis atas system upgrade untuk menentukan feasibility, biaya dan waktu, serta kesesuaian dengan sistem yang ada.

13.  Menjaga confidentiality atas informasi yang diproses dan disimpan dalam jaringan.

14. Mendokumentasikan kekurangan serta solusi terhadap sistem yang ada sebagai catatan untuk masa yang akan datang.

15. Melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan yang ditugaskan.

Minggu, 03 November 2019

Kasus Audit SIstem Informasi

Pengertian Audit Sistem Informasi
Audit Sistem Informasi (Informatin System Audit) atau EDP Audit (Electronic Data Processing Audit) atau computer audit  adalah proses pengumpulan data dan pengevaluasian bukti-bukti untuk menentukan apakah suatu sistem aplikasi komputerisasi telah menetapkan dan menerapkan sistem pengendalian internal yang memadai, semua aktiva dilindungi dengan baik atau disalahgunakan serta terjaminnya integritas data, keandalan serta efektifitas dan efesiensi penyelenggaraan sistem informasi berbasis komputer (Ron Weber 1999:10).

Jenis-jenis Audit Sistem Informasi
A.    Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)
Adalah audit yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan (apakah sesuai dengan standar akuntansi keuangan serta tidak menyalahi uji materialitas). Apabila sistem akuntansi organisasi yang diaudit merupakan sistem akuntansi berbasis komputer, maka dilakukan audit terhadap sistem informasi akuntansi apakah proses/mekanisme sistem dan program komputer telah sesuai, pengendalian umum sistem memadai dan data telah substantif.
B.     Audit Operasional (Operational Audit)

Audit terhadap aplikasi komputer terbagi menjadi tiga jenis, antara lain:
-          Post implementation Audit (Audit setelah implementasi)
Auditor memeriksa apakah sistem-sistem aplikasi komputer yang telah diimplementasikan pada suatu organisasi/perusahaan telah sesuai dengan kebutuhan penggunanya (efektif) dan telah dijalankan dengan sumber daya optimal (efisien). Auditor mengevaluasi apakah sistem aplikasi tertentu dapat terus dilanjutkan karena sudah berjalan baik dan sesuai dengan kebutuhan usernya atau perlu dimodifikasi dan bahkan perlu dihentikan.
-          Concurrent audit (audit secara bersama)
Auditor menjadi anggota dalam tim pengembangan sistem (system development team). Mereka membantu tim untuk meningkatkan kualitas pengembangan sistem yang dibangun oleh para sistem analis, designer dan programmer dan akan diimplementasikan. Dalam hal ini auditor mewakili pimpinan proyek dan manajemen sebagai quality assurance.
-          Concurrent Audits (audit secara bersama-sama)
Auditor mengevaluasi kinerja unit fngsional atau fungsi sistem informasi (pusat/instalasi komputer) apakah telah dikelola dengan baik, apakah kontrol dalam pengembangan sistem secara keseluruhan sudah dilakukan dengan baik, apakah sistem komputer telah dikelola dan dioperasikan dengan baik.
Dalam mengaudit sistem komputerisasi yang ada, audit ini dilakukan dengan mengevaluasi pengendalian umum dari sistem-sistem komputerisasi yang sudah diimplementasikan pada perusahaan tersebut secara keseluruhan. Saat melakuan pengujian-pengujian digunakan bukti untuk menarik kesimpulan dan memberikan rekomendasi kepada manajemen tentang hal-hal yang berhubungan dengan efektifitas, efisiensi, dan ekonomisnya sistem.

Tujuan Audit Sistem Informasi
Tujuan audit sistem informasi menurut Ron Weber (1999:11-13) secara garis besar terbagi menjadi lima tahap, yaitu:
A.    Pengamanan Aset
Aset informasi suatu perusahaan seperti perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), sumber daya manusia, file data harus dijaga oleh suatu sistem pengendalian intern yang baik agar tidak terjadi penyalahgunaan aset perusahaan. Dengan demikian sistem pengamanan aset merupakan suatu hal yang sangat penting yang harus dipenuhi oleh perusahaan.

B.     Menjaga integritas data
Integritas data (data integrity) adalah salah satu konsep dasar sistem inforamasi. Data memeiliki atribut-atribut tertentu seperti: kelengkapan, keberanaran, dan keakuratan. Jika integritas data tidak terpalihara, maka suatu perusahaan tidak akan lagi memilki hasil atau laporan yang beanr bahkan perusahaan dapat menderita kerugian

C.     Efektifitas Sistem
Efektifitas sistem informasi perusahaan melikiki peranan pentigndalam proses pemgambilan keputusan. Suatu sistem informasi dapat dikatakan efektif bila sistem informasi tersebut telah sesuai dengan kebutuhan user

D.    Efisiensi Sistem
Efisiensi menjadi hal yang sangat penting ketika suatu komputer tidak lagi memilki kapasitas yang memadai atau harus mengevaluasi apakah efisiensi sistem masih memadai atau harus menambah sumber daya, karena suatu sistem dapat dikatakan efisien jika sistem informasi dapat memenuhi kebutuhan user dengan sumber daya informasi yang minimal.

E.     Ekonomis
Ekonomis mencerminkan kalkulasi untuk rugi ekonomi (cost/benefit) yang lebih bersifat kuantifikasi nilai moneter (uang). Efisiensi berarti sumber daya minimum untuk mencapai hasil maksimal. Sedangkan ekonomis lebih bersifat pertimbangan ekonomi.

CONTOH KASUS AUDIT SISTEM INFORMASI

Studi Kasus: Pencurian Dana dengan Kartu ATM Palsu
Jakarta (ANTARA News) – Sekitar 400 juta yen (Rp.44 miliar) deposito di enam bank di Jepang telah ditarik oleh kartu-kartu ATM palsu setelah informasi pribadi nasabah dibocorkan oleh sebuah perusahaan sejak Desember 2006, demikian harian Yomiuri Shimbun dalam edisi onlinenya, Rabu.
Bank-bank yang kini sedang disidik polisi adalah Bank Chugoku yang berbasis di Okayama, North Pasific Bank, Bank Chiba Kogyo, Bank Yachiyo, Bank Oita, dan Bank Kiyo. Polisi menduga para tersangka kriminal itu menggunakan teknik pemalsuan baru untuk membuat kartu ATM tiruan yang dipakai dalam tindak kriminal itu. Pihak Kepolisian Metropolitan Tokyo meyakini kasus pemalsuan ATM ini sebagai ulah komplotan pemalsu ATM yang besar sehingga pihaknya berencana membentuk gugus tugas penyelidikan bersama dengan satuan polisi lainnya.

Berdasarkan sumber kepolisian dan bank-bank yang dibobol, sekitar 141 juta yen tabungan para nasabah telah ditarik dari 186 nomor rekening di North Pasific Bank antara 17–23 Oktober 2007. Para nasabah bank-bank itu sempat mengeluhkan adanya penarikan-penarikan dana dari rekening mereka tanpa sepengetahuan mereka. Kejadian serupa ditemukan di bank Chugoku dan Bank Chiba. Dalam semua perkara itu, dana tunai telah ditarik dari gerai-gerai ATM di Tokyo dan Daerah Administratif Khusus Osaka, yang letaknya jauh dari tempat para pemilik rekening yang dibobol. Polisi yakin peristiwa serupa menimpa bank-bank lainnya.

Uniknya, tidak satu pun dari para pemilik rekening itu kehilangan kartu ATM-nya. Dalam kasus Bank Oita misalnya, salah satu kartu ATM telah digunakan untuk menarik dana meskipun pemilik rekening tidak memiliki kartu ATM. Para pemilik rekening juga diketahui tinggal di tempat yang berbeda-beda dan tidak menggunakan kartu-kartu ATM yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa teknik “skimming” atau “pembacaan sepintas” tidak digunakan untuk mengakses informasi dalam ATM.
Sampai berita ini diturunkan, polisi masih menyelidiki teknik dan metode yang pelaku gunakan dalam melakukan serangkaian pembobolan ATM tersebut. Namun, polisi telah berhasil menemukan satu benang merah, yaitu dimana sebagian besar pemilik rekening yang dibobol itu adalah anggota satu program yang dijalankan olah sebuah perusahaan penjual produk makanan kesehatan yang berbasis di Tokyo.

Analisa Kasus:
Dari rangkuman berita diatas, dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara lain :
·   Pembobolan dana rekening tersebut kemungkinan besar dilakukan oleh orang dalam perusahaan atau orang dalam perbankan dan dilakukan lebih dari satu orang.
·  Karena tidak semua pemilik rekening memiliki hubungan dengan perusahaan tersebut, ada kemungkinan pembocoran informasi itu tidak dilakukan oleh satu perusahaan saja, mengingat jumlah dana yang dibobol sangat besar.
·      Modusnya mungkin penipuan berkedok program yang menawarkan keanggotaan. Korban, yang tergoda mendaftar menjadi anggota, secara tidak sadar mungkin telah mencantumkan informasi-informasi yang seharusnya bersifat rahasia.
·      Pelaku kemungkinan memanfaatkan kelemahan sistem keamanan kartu ATM yang hanya dilindungi oleh PIN.
·    Pelaku juga kemungkinan besar menguasai pengetahuan tentang sistem jaringan perbankan. Hal ini ditunjukkan dengan penggunaan teknik yang masih belum diketahui dan hampir bisa dapat dipastikan belum pernah digunakan sebelumnya.
·   Dari rangkuman berita diatas, disebutkan bahwa para pemilik yang uangnya hilang telah melakukan keluhan sebelumnya terhadap pihak bank. Hal ini dapat diartikan bahwa lamanya bank dalam merespon keluhan-keluhan tersebut juga dapat menjadi salah satu sebab mengapa kasus ini menjadi begitu besar.
Dari segi sistem keamanan kartu ATM itu sendiri, terdapat 2 kelemahan, yaitu:
1.      Kelemahan pada mekanisme pengamanan fisik kartu ATM.
 Kartu ATM yang banyak digunakan selama ini adalah model kartu ATM berbasis pita magnet. Kelemahan utama kartu jenis ini terdapat pada pita magnetnya. Kartu jenis ini sangat mudah terbaca pada perangkat pembaca pita magnet (skimmer).
2.      Kelemahan pada mekanisme pengamanan data di dalam sistem.
 Sistem pengamanan pada kartu ATM yang banyak digunakan saat ini adalah dengan penggunaan PIN (Personal Identification Number) dan telah dilengkapi dengan prosedur yang membatasi kesalahan dalam memasukkan PIN sebanyak 3 kali yang dimaksudkan untuk menghindari brute force. Meskipun dapat dikatakan cukup aman dari brute force, mekanisme pengaman ini akan tidak berfungsi jika pelaku telah mengetahui PIN korbannya.

Saran:
·    Melakukan perbaikan atau perubahan sistem keamanan untuk kartu ATM. Dengan penggunaan kartu ATM berbasis chip misalnya, yang dirasa lebih aman dari skimming. Atau dengan penggunaan sistem keamanan lainnya yang tidak bersifat PIN, seperti pengamanan dengan sidik jari, scan retina, atau dengan penerapan tanda tangan digital misalnya.

·     Karena pembobolan ini sebagiannya juga disebabkan oleh kelengahan pemilik rekening, ada baiknya jika setiap bank yang mengeluarkan kartu ATM memberikan edukasi kepada para nasabahnya tentang tata cara penggunaan kartu ATM dan bagaimana cara untuk menjaga keamanannya.

Daftar Pustaka
http://www.kajianpustaka.com/2014/02/audit-sistem-informasi.html
http://iwanasmadi.blogspot.co.id/
https://id.wikipedia.org/wiki/Audit_teknologi_informasi